> >

Polsek Srandakan Diduga Cuit Kata Kasar soal Tragedi Kanjuruhan, JPW: Tidak Memiliki Empati

Peristiwa | 3 Oktober 2022, 09:52 WIB
Akun Twitter Polsek Srandakan mengomentari tragedi di Stadion Kanjuruhan dengan kata-kata tak pantas. (Sumber: Tangkapan layar Twitter/@txtberseragam)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Jogja Police Watch (JPW) mengecam keras komentar admin akun Twitter Polsek Srandakan, Polres Bantul yang diduga mencuit kata kasar terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Kadiv Humas Jogja Police Watch Baharuddin Kamba mengatakan jika memang terbukti, tindakan admin Polsek Srandakan itu tidaklah terpuji.

"Dalam komentar tersebut tertulis: 'Modyar' kemudian 'salut sama pak tentara, musnahkan' dan 'gek do belani opo koe ki'. Tentu tulisan tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut, apa benar admin PolsekSrandakan atau bukan," ujar Baharuddin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas TV, Senin (3/10/2022).

Menurut Baharuddin, terduga pelaku patut diberikan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat (PDTH) agar memberikan efek jera.

Baca Juga: Kronologi Akun Polsek Srandakan Cuit Kata Kasar soal Tragedi Kanjuruhan hingga Kapolsek Akui di-Hack

"Hukum berat saja admin Polsek Srandakan Bantul jika benar melakukan pelanggaran. Karena sungguh sangat memalukan dan tidak memiliki empati sama sekali," ungkapnya.

Baharuddin mengatakan komentar tak senonoh tersebut tak layak dilontarkan sebab masyarakat Indonesia saat ini tengah berduka atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur

Terlebih, tidak hanya duka untuk arema Arema FC, insiden tersebut mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.

Baca Juga: Petisi Publik Desak Polisi Setop Penggunaan Gas Air Mata usai Tragedi Kanjuruhan

"Tindakan oknum (admin) Polsek Srandakan Bantul (jika benar) itu jelas mencoreng citra kepolisian khususnya Polda DIY maupun Polres Bantul. Sangat tidak patut," kata Baharuddin.

Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU