> >

Tanggapi Pernyataan SBY, Sekjen PDIP Buka-bukaan soal Kecurangan Pemilu 2009

Politik | 18 September 2022, 07:10 WIB
Kolase foto Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Sumber: Kompas.com/Antara)

Usai SBY tidak berkuasa, hal-hal yang sifatnya penggelembungan mengempes atau pecah sendiri, karena cara menggelembungkannya bersifat instan.

Baca Juga: Rapimnas Demokrat AHY Singgung Utang dan Proyek di Pemerintahan Jokowi yang Jadi Beban Ekonomi

Ketiga data-data hasil Pemilu dimusnahkan. Di era SBY Berbagai bentuk tim senyap dilahirkan. Selain itu, menurut penelitian, SBY menggunakan dana hasil kenaikan BBM untuk kepentingan elektoral. 

Pada saat bersamaan terjadi politisasi hukum terhadap lawan politik Pak SBY.

 

"Mohon maaf, Pak SBY tidak bijak. Dalam catatan kualitas Pemilu, tahun 2009 justru menjadi puncak kecurangan yang terjadi dalam sejarah demokrasi, dan hal tersebut Pak SBY yang bertanggung jawab," ujar Hasto.

Keempat merekrut mantan anggota KPU. Hasto menilai perekrutan Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati, salah satu indikasi adanya kecurangan pemilu di era pemerintahan SBY.

Baca Juga: Demokrat: Silakan Kader Demo Kenaikan Harga BBM, Tak Perlu Nangis seperti Elite PDIP di Era SBY

Saat itu Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati, yang seharusnya menjadi wasit dalam Pemilu direkrut sebagai pengurus teras Partai Demokrat. 

Menurut Hasto pihak lain juga bisa menunjukkan berbagai skema kecurangan pada saat Pemilu 2009, jika ingin didalami lagi.

"Jadi biar para pakar Pemilu yang kredibel yang menilai demokratis tidaknya 10 tahun ketika Demokrat memimpin," ujar Hasto.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU