> >

Komnas HAM Sebut Ferdy Sambo Miliki Masalah Kejiwaan, Ahli: Bukan Berarti Tidak Dapat Dihukum

Peristiwa | 15 September 2022, 08:26 WIB
Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel dalam tayangan Kompas Petang Kompas TV, Selasa (30/8/2022). (Sumber: Tangkapan layar tayangan KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menegaskan, Ferdy Sambo tidak akan bisa serta merta memanfaatkan pasal 44 KUHP meski diduga memiliki masalah kejiwaan.

Mengutip bunyi Pasal 44 KUHP,  orang yang melakukan suatu perbuatan sedangkan pada saat melakukan perbuatan orang tersebut menderita sakit berubah akalnya atau gila, maka perbuatan tersebut tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban kepadanya dan orang tersebut tidak dapat dihukum.

“Masalah kejiwaan pada diri FS, mungkin saja. Tapi bukan masalah kejiwaan yang membuat FS bisa memanfaatkan "layanan" pasal 44 KUHP,” kata  Reza Indragiri Amriel kepada KOMPAS TV, Kamis (15/9/2022) menanggapi pernyataan Ketua Komisi Hak Asasi Manusia, Ahmad Taufan Damanik yang mengungkapkan bahwa diduga  Ferdy Sambo mempunyai masalah kejiwaan hingga melakukan pembunuhan kepada Nofriyansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Baca Juga: Kapolda Metro Beri Bantuan Hukum untuk AKBP Jerry Siagian: Itu Kan Aturan Dalam Peraturan Kapolri

“Apalagi kalau masalah kejiwaan yang dimaksud adalah psikopati (gangguan kepribadian antisosial) seperti kata Komnas HAM, maka tepatlah FS disebut sebagai kriminal dengan klasifikasi sangat berbahaya.”

Sebab, kata Reza Indragiri, psikopat memiliki kepribadian Machiavellinisme yang diistilahkan sebagai Dark Triad yang mampu manipulatif, pengeksploitasi, dan penuh tipu muslihat.

“Kriminal-kriminal semacam itu sepatutnya dimasukkan ke penjara dengan level keamanan supermaksimum,” ujar Reza Indragiri Amriel.

“Petugas penjaga jangan staf biasa. Harus staf yang juga cerdas, berintegritas, dan punya jam terbang tinggi "melayani" napi ber-Dark Triad.”

Sisi lain, Reza menganggap pernyataan Komnas HAM yang menduga Ferdy Sambo mengalami masalah kejiwaan bisa kontraproduktif.

Baca Juga: Pengamat: Yang Disebut Effendi Simbolon TNI, Kenapa TNI AL dan TNI AU Tidak Marah Disebut Gerombolan

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU