> >

Menag Yaqut: Timur Tengah Konflik karena Masalah Agama, meskipun Banyak yang Menolak Itu

Peristiwa | 3 September 2022, 10:43 WIB
Menag Yaqut saat melaksanakan ibadah haji di Makkah pada 2022. (Sumber: Kemenag)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Menag Yaqut menyebutkan, konflik yang terjadi di pelbagai wilayah di Timur Tengah terjadi lantaran penafsiran terkait masalah-masalah agama.

Meskipun, kata dia, banyak orang yang kerap tidak mengakui bahwa penafsiran terkait masalah agama menjadi faktor yang membuat konflik tersebut terjadi.

Menag Yaqut lantas melanjutkan, sepanjang sejarah umat manusia, nilai-nilai agama sudah menginspirasi peradaban.

“Peradaban manusia saat ini, diakui atau tidak itu karena nilai-nilai agama. Nilai-nilai agama banyak menginspirasi kebaikan yang saat ini kita temui dan kita lakukan,” jelas Menag Yaqut saat bertemu dengan pengurus dan kader Anshor Kepulauan Riau di Batam, Kamis (1/9/2022), dikutip dari situs resmi Kemenag.

Namun di sepanjang sejarah itu pula, kata Ketum GP Ansor tersebut, juga ada bukti yang menunjukkan bahwa agama jadi alat untuk melakukan kerusakan.

“Kita lihat peristiwa di Timur Tengah yang didera konflik karena masalah agama, meski banyak orang yang menolak itu bukan karena agama,” sambung Menag Yaqut.

Untuk itu, kata dia, penting untuk menjaga Indonesia dengan prinsip-prinsip agama yang antikekerasan.

“Kita jaga Indonesia ini sama-sama, Indonesia ini diwariskan untuk kita, dan akan kita wariskan kembali untuk anak cucu kita,” imbuhnya.

Baca Juga: Menag Yaqut Bagi Kabar Gembira soal Haji: Tahun Depan Kuota Naik

Menag Yaqut mengatakan, entitas dan tatanan yang bernama Indonesia berdiri karena kebhinekaan.

Tidak ada dalam sejarah umat manusia, kejayaan tidak dibangun karena keberagaman.

“Jadi siapapun yang ingin merusak keperbedaan, kemajemukan, kebhinekaan yang dimiliki Indonesia itu artinya mereka sedang mengancam Indonesia,” tandasnya. 

Menurut Gus Men, sapaan Menag Yaqut, agama menuntut manusia saling mencintai satu sama lain, tapi hari ini banyak yang justru bermusuhan karena agama. 

“Indonesia negeri yang berdiri karena kesepakatan perbedaan baik suku bangsa, agama, tidak boleh lagi ada sengketa, pertikaian karena didasarkan agama, tidak boleh,” harapnya.

“Agama itu diturunkan agar kita bisa mencari wajah Tuhan yang penuh rahmat, kasih sayang, cinta," sambungnya. 

Baca Juga: Menag Yaqut Ajak Umat Islam Aksi Nyata Jaga Lingkungan, Ini Sebabnya

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU