> >

Soal Dugaan Luka Akibat Kekerasan di Tubuh Brigadir J, Dokter Forensik: Kami Pastikan Tidak Ada

Update | 22 Agustus 2022, 17:25 WIB
Ketua tim dokter forensik yang melaksanakan autopsi lanjutan jenazah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Ade Firmansyah, memberikan keterangan hasil autopsi kedua Brigadir J di Bareskrim Polri, Senin (22/8/2022). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua tim dokter forensik yang melakukan autopsi ulang jenazah Brigadir J, Ade Firmansyah, memastikan bahwa tidak ada luka kekerasan, melainkan luka tembak di tubuh jenazah bernama lengkap Nofriansyah Yosua Hutabarat itu.

Ade mengatakan bahwa pihaknya telah fokus memeriksa dugaan luka akibat kekerasan di tubuh jenazah sesuai informasi yang disampaikan oleh keluarga sebelum pelaksanaan autopsi kedua Brigadir J pada 27 Juli 2022 lalu.

"Sesuai informasi yang kami dapatkan dari keluarga (Brigadir J -red) pada bagian-bagian tubuh tertentu itu lah yang kami lihat, dan memang sudah kami pastikan, baik secara makroskopik dengan menggunakan cahaya forensik serta dengan mikroskopik, bahwa itu kami pastikan tidak ada luka di sana," kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) itu saat menemui wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Ia menegaskan, hasil autopsi kedua Brigadir J menunjukkan bahwa tidak ada luka di tubuh Brigadir J selain luka tembakan atau kekerasan senjata api.

"Jadi saya bisa yakinkan sesuai dengan hasil pemeriksan kami baik pada saat kami lakukan autopsi, maupun pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan, dan hasil pemeriksaan mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuhnya (Brigadir J -red) selain luka-luka akibat kekerasan senjata api (luka tembakan -red)," tegas Ade.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Brigadir J, Dokter Forensik: Tak ada Kekerasan Lain Selain Kekerasan Senjata Api

Dokter forensik di RSCM Jakarta itu juga menyebut, luka di tubuh jenazah Brigadir Yosua itu masih bisa diidentifikasi dengan jelas sebagai luka tembak yang masuk atau luka tembak yang keluar dari tubuh.

"Yang jelas kami melihat bahwa pada autopsi kedua ini luka-luka yang ada itu jelas masih bisa kami identifikasi, baik itu sebagai luka tembak masuk, maupun ada yang sebagai luka tembak keluar," terangnya.

Ia menyebut, pihaknya tidak bisa memeriksa tentang arah tembakan, akan tetapi ia memastikan ada lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar pada tubuh Brigadir J.

"Kami bukan melihat arah tembakan, forensik tidak melihat arah tembakan, tetapi arah masuknya anak peluru, kami melihat ada 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak keluar," tuturnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU