> >

Mahfud MD Jelaskan Motif dan Kerajaan Ferdy Sambo dalam Rapat Dengar DPR Hari Ini

Hukum | 22 Agustus 2022, 13:41 WIB
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD jelaskan soal kerajaan Irjen Ferdy Sambo di institusi kepolisian. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Komisi III menggelar rapat dengar pendapat atau RDP dengan LPSK, Komnas HAM, dan Kompolnas pada hari ini. Satu dari banyaknya hal yang dibahas adalah kerajaan Irjen ferdy Sambo yang disebut layaknya Markas Besar (Mabes) dalam Mabes Polri.

Dalam hal ini, Ketua Kompolnas Mahfud MD menjelaskan, penyataannnya soal “Kerajaan Sambo” bukan dalam konteks diagram pembagian uang judi melainkan tugas divisi propam yang terlalu besar kuasanya.

Mahfud mengatakan, informasi  yang diterima Kompolnas soal kerajaan Sambo bahwa informasi tersebut sama seperti  yang beredar di luar dan itu tidak bisa diverifikasi.

“Makanya saya menolak menjawab jika terkait judi karena tidak punya buktinya. Biarlah itu diselesaikan sendiri di dalam,” tandas Mahfud.

Sementara, maksud pernyataannya yang menyebut kerajaan Sambo adalah kuasa divisi propam.

“Divisi Propam itu dikepalai bintang dua lalu di bawahnya itu bironya ada tiga dipimpin bintang satu. Dimana setiap  biro kalau ingin memeriksa produknya harus diputus oleh Sambo, kalau dalam menyelidiki pak Sambo juga, termasuk menghukum pak Sambo juga. Kenapa itu tidak dipisah saja” ujarnya dalam RDP di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Untuk itu, kuasa yang terlalu besar tersebut menurutnya harus dipisah.“Kita buat kayak Trias Politika saja yang meriksa, menyilidiki, dan yang memutus dibuat beda,” imbuhnya.

Baca Juga: Tepis Mahfud MD di Kasus Ferdy Sambo, Arteria Dahlan: DPR Tidak Diam, Kami Bekerja dalam Keheningan

Selanjutnya terkait motif pembunuhan Brigadir J, Mahfud menyatakan tidak pernah mendapat bocoran motif pembunuhan. Ia juga membantah membocorkan motif mendahului Polri.

"Saya bilang soal motif saya tidak bisa jelaskan, di masyarakat sudah banyak ada pelecehan seksual, ada cinta segi-segian, ada perkosaan di Magelang. Saya tidak pernah dapat bocoran," kata dia.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU