> >

Ditanya soal Pilpres 2024 dan Duet dengan AHY, Anies Baswedan: 15-16 Oktober Saya Beri Tahu

Politik | 6 Agustus 2022, 08:19 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (berbatik) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta, Selasa, 15 Maret 2022. (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas.tv)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum mau berbicara soal kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan kabar duetnya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Anies mengatakan akan menyelesaikan masa jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta dulu sebelum membahas soal lain.

“Jadi saya tuntaskan dulu di Jakarta dan kita ngobrol yang lain,” jelasnya di sela acara 10 Tahun Forum Pemred di Jakarta, Jumat (5/8/2022), seperti dikutip jurnalis Kompas TV, Fransisco Donasiano.

Jawaban Anies tersebut sekaligus merespons isu mengenai duetnya dengan AHY pada Pilpres 2024.

Baca Juga: Anies Ubah Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat, Peneliti BRIN: Untuk Raih Empati Masyarakat Kelas Bawah

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menolak menanggapi soal Partai Nasdem yang mengusung dirinya sebagai calon presiden (capres).

“Biarkan pengamat yang memberikan analisa,” ujarnya singkat.

Anies kembali menegaskan ingin menyelesaikan amanat yang diembannya sebagai gubernur DKI Jakarta terlebih dahulu sebelum berbicara masalah lainnya.

Ia menambahkan, akan memberi tahu keputusannya terkait Pilpres 2024 pada Oktober mendatang.

“Izinkan saya sekarang menuntaskan apa yang sedang diamanatkan di Jakarta sampai dengan 16 Oktober baru kita percaya bicara yang lain. (Tanggal) 15-16 Oktober saya beri tahu,” tegasnya.

Terkait acara 10 Tahun Forum Pemred, Anies mengatakan, media punya peran penting dalam menimbulkan kepercayaan masyarakat.

“Salah satunya adalah media menghasilkan informasi yang objektif, informasi yang menunjukkan secara apa adanya, fakta secara lengkap dan itu penting sekali.”

“Jadi kami berharap ke depan akan bisa menjaga konsolidasi agar demokrasi kepercayaan dan obyektivitas,” harapnya.

Sementara AHY mengatakan, Anies Baswedan adalah sahabatnya. Ia ingin terus dapat berdiskusi dan bertukar pikiran dalam berbagai hal dengan mantan rektor Universitas Paramadina itu.

“Saya menghormati beliau dalam kapasitasnya sebagai seorang tokoh nasional yang saat ini memiliki peran sebagai (Gubernur) DKI Jakarta.”

“Saya sendiri sebagai salah satu pemimpin partai politik yaitu Partai Demokrat kita berupaya untuk saling berbagi cerita, update situasi apa yang terjadi di Indonesia. Tentu semangat,” tuturnya.

Hal semacam itu, menurutnya, merupakan sesuatu yang positif. AHY pun berharap persahabatannya dengan Anies bisa diperkuat

AHY juga menuturkan, pihaknya memiliki prasangka baik terhadap kemajuan bangsa dan memotret kondisi dan situasi negeri ini.

“Kendati tidak pernah ada yang bisa hitam dan putih, karena setiap tantangan juga menghadirkan potensi peluang dan begitu juga sebaliknya.”

Saat ini, lanjut AHY, Partai Demokrat terus berkomunikasi intensif dengan Nasdem dan PKS.

Ia berharap Pemilu 2024 menghadirkan peluang-peluang baru.

“Saya bersyukur tadi sore setelah salat Jumat penuh berkah, kami keluarga besar Partai Demokrat bersama sama datang ke KPU.”

“Pejabat teras Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat juga para ketua DPD dari 34 provinsi menyerahkan dokumen dan berbagai persyaratan lainnya kepada KPU sebagai peserta Pemilu 2024,” tambahnya.

Ia menyatakan partainya siap menjadi peserta pemilu dengan harapan dan optimisme.

“Dibarengi ikhtiar, doa, dan kerja keras sampai dengan hari pencoblosan. Mudah-mudahan elektabilitas Partai Demokrat bisa berujung manis pada saatnya nanti di TPS.”

Mengenai Pilpres, AHY menyebut pihaknya masih membangun koalisi. Sampai hari, lanjut dia, belum ada yang konklusif.

Sedangkan tentang acara 10 Tahun Forum Pemred, dia berharap forum komunitas insan pers di Indonesia tetap independen dan menjaga netralitas pers.

Baca Juga: Usai Resmi Daftar ke KPU, AHY: Demokrat Targetkan Rebut 15 Persen Kursi DPR di Pemilu 2024

“Obyektivitas bisa terus mencerdaskan bangsa. Menjaga agar demokrasi kita juga tetap berjalan dengan baik tanpa harus mengorbankan semangat kita untuk bergerak maju dalam pembangunan ke depan,” urainya.

“Karena kebebasan pers menjadi penting sebagai pilar demokrasi yang harus kita jaga. Bersama kami Partai Demokrat, siap berkolaborasi dengan semua insan pers.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU