> >

Kisah Haru Jemaah Solo Bisa Menyentuh Ka'bah, Sebelumnya Dilarang karena Pandemi: Serasa Doorprize

Agama | 5 Agustus 2022, 07:33 WIB
Para jemaah di sekitaran Kabah pada hari Rabu (3/8/2022) waktu setempat setelah dua tahun lebih tidak boleh mendekati hajar aswad yang ada di dalamnya. (Sumber: ANTARA/Desi Purnamawati)

MAKKAH, KOMPAS.TV – Retno, seorang jemaah haji Indonesia asal embarkasi Solo mengaku bahagia ketika ia berhasil menyentuh Ka’bah saat proses pelaksanaan haji.

Hal ini lantaran, sebelumnya, hampir 2,5 tahun para jemaah di seluruh dunia tidak bisa menyentuh Ka’bah karena ada pagar pembatas yang dibuat otoritas Arab Saudi.

Larangan untuk mendekati dan menyentuh Ka'bah itu pada hari Selasa lalu waktu Arab Saudi (2/8/2022), secara resmi dicabut. Pembatas Ka’bah yang dipasang sejak pandemi Covid-19 melanda itu resmi diangkat.

Kini, jemaah haji  sudah menyentuh ka’bah dan mencium, serta melihat dari dekat Hajar Aswad.

 

Retno menjadi salah satu dari jutaan jemaah dari dunia yang beruntung itu.

"Serasa mendapat doorprize, karena pembatas Ka'bah dibuka dan bisa menyentuh Ka'bah," kata Retno, di Mekkah, Kamis malam waktu setempat dikutip Antara (4/8/2022).

Baca Juga: Celah Nakal Jalur Haji Furoda (3) - BERKAS KOMPAS

Retno yang berasal dari kelompok terbang (kloter) 43 Embarkasi Solo (SOC 43) menjadi kloter terakhir yang meninggalkan Mekkah ke Madinah dari Indonesia yang saat ini menjalankan umrah setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji. 

Ia merasa beruntung karena dapat melihat dan menyentuh langsung Ka'bah.

Jemaah Indonesia sebelumnya belum ada yang bisa menyentuh langsung tempat paling suci umat Islam itu.

Retno bersyukur meski terakhir meninggalkan Mekkah dan pastinya juga terakhir meninggalkan Madinah, tapi di balik itu dapat menyentuh langsung Ka'bah.

"Kemarin saat umrah terakhir, kita tidak tahu awalnya pembatas Ka'bah dibuka tiba-tiba ramai orang saya ikut juga, alhamdulillah bisa menyentuh Rukun Yamani, meski tidak dapat menyentuh Hajar Aswad," ujarnya.

Hal serupa juga diceritakan Almas, juga jemaah asal Solo, dari SOC 43, selain dapat lebih menikmati ibadah umrah karena tidak perlu berdesakan, ia juga senang karena tidak perlu lagi mengantre jemuran dengan sesama jamaah lainnya.

"Enaknya tidak perlu mengantre, biasanya untuk mencuci dan menjemur harus antre karena banyaknya jamaah," ucap Almas yang menggantikan bapak-nya berhaji.

Sebelumnya, pembatas yang mengelilingi Ka'bah selama 2,5 tahun sudah dibuka kembali pada Selasa (2/8/2022) pukul 22.50 Waktu Arab Saudi (WAS).

Jemaah haji maupun umrah sudah bisa kembali mencium dan menyentuh Ka'bah setelah pembatas tersebut dibuka.

Baca Juga: Pagar Pembatas Ka’bah Resmi Diangkat, Jemaah Bisa Cium Hajar Aswad Lagi

Sebelumnya sepert diberitakan KOMPAS.TV, pagar penghalang Ka’bah yang sudah dipasang sejak 1 Juli 2020 diangkat oleh otoritas Arab Saudi.

Para jemaah yang berada di Masjidil Haram diperbolehkan kembali menyentuh dan mencium hajar aswad. 

Pagar itu awalnya digunakan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Efek dari pagar itu, jemaah tidak bisa memegang dan mencium Hajar Aswad, batu suci umat Islam yang diyakini berasal dari surga sebagaimana tradisi saat haji atau umrah. 

Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Sheikh Abdur-Rahman As-Sudais, mengatakan pagar penghalang Ka’bah diangkat karena pandemi mereda.

“Penciuman Hajar Aswad juga diizinkan dalam suasana yang aman, spiritual dan sehat,” katanya, Kamis (4/8/2022).

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU