> >

Remaja SCBD Dipuji, tetapi Ada Juga yang Risih

Sosial | 24 Juli 2022, 04:05 WIB
Model kembar Valerie - Veronika dan dua remaja Sudirman Citayam Bojonggede Depok (SCBD) melakukan catwalk ajang Citayam Fashion Show, di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (17/7/2022). (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS. TV – Fenomena kumpulan remaja di kawasan Sudirman, Jakarta, atau yang sedang tren dengan istilah remaja “Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok (SCBD)" sedang hangat diperbincangkan.

Banyak yang mengapresiasi kreativitas mereka dalam memadupadankan busana, sehingga kemudian muncul kegiatan “Citayam Fashion Week”. Untuk para ikon Citayam Fashion Week tersebut bahkan ada tawaran beasiswa dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Tetapi ternyata tidak semua kelompok masyarakat menyambut baik fenomena remaja SCBD tersebut. Sebagian masyarakat DKI Jakarta mengaku risih dengan keberadaan remaja yang melakukan aktivitas di kawasan Dukuh Atas itu.

Baca Juga: Ini Tanggapan Anies Baswedan soal Remaja 'SCBD' yang Sebut Ridwan Kamil Gubernur DKI

Keluhan, misalnya, disampaikan salah satu warga DKI Jakarta bernama Wahyu Purnomo. Dikutip dari Antara, Wahyu mengaku kurang nyaman saat melalui kawasan Dukuh Atas untuk menumpang KRL di Stasiun Sudirman karena kawasan itu menjadi sangat padat.

“Jadi terlalu ramai ya. Soalnya hampir tiap hari mereka datang, buat nongkrong di sini,” kata Wahyu.

Warga lainnya, Anggi Putri meminta para remaja “SCBD” ikut menjaga kebersihan agar masyarakat lain yang biasa melintas di kawasan tersebut juga tetap nyaman. Adapun Anggi hampir setiap hari melewati kawasan Dukuh Atas untuk bekerja.

Baca Juga: Ketinggalan KRL, Remaja "SCBD" Tidur di Jalan

“Kalau saya sendiri tidak masalah ya, toh ini tempat umum siapa saja boleh datang ke sini, cuma jaga kebersihan saja, terutama puntung rokok jangan buang sembarangan,” ujar karyawati bank swasta itu.

Anggi juga berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap mengatur dan mengawasi para anak muda tersebut agar tertib dan tidak meresahkan di ruang publik.

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU