> >

Komunikasi Terakhir Brigadir J dengan Keluarga sebelum Tewas pada Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam

Peristiwa | 17 Juli 2022, 07:48 WIB
Samuel Hutabarat menunjukkan handphone miliknya tak bisa mengakses WhatsApp dan Facebook. Foto sebelah kanan adalah Brigadir J alias Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat yang tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM, Choirul Anam menemui keluarga Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Sungai Bahar, Jambi, Sabtu (16/7/2022) kemarin. 

Kedatangan Anam dalam rangka penyelidikan untuk mengungkap kasus baku tembak sesama polisi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J, pekan lalu itu, (8/7). 

Dari pertemuan dengan keluarga Brigadir J, Anam memperoleh sejumlah informasi di antaranya komunikasi terakhir sang Brigadir dengan keluarga sebelum tewas pada baku tembak tersebut. 

Dikutip dari Tribun Jambi, berikut deretan komunikasi terakhir Brigadir J dengan keluarga yang diungkap Anam.

Pada 2 Juli 2022, Brigadir J sempat mengabarkan bahwa dirinya akan berangkat menuju Magelang, Jawa Tengah untuk mengantar keluarga Ferdy Sambo.

Baca juga: Komnas HAM Akan Periksa CCTV di Rumah Kadiv Propam Polri: Kami Punya Pengalaman Banyak Soal CCTV

Pengawalan tersebut dalam rangka mengantar anak Ferdy Sambo sekolah.

Sehari berselang, Brigadir J juga sempat menelepon ibunya, Rosti Simanjutak.

Pada percakapan itu, sang ibu menanyakan apakah Brigadir J ingin ikut pulang kampung.

Namun, Brigadir J menjawab tidak bisa.

"Belum bisa izin karena masih di Magelang," kata mendiang Brigadir J saat itu. 

Kemudian pada 4 Juli 2022, Brigadir J bertanya terkait rencana keluarga untuk pulang kampung ke Padang Sidempuan, Sumatera Utara.

"Hari apa berangkat ke kampung?" tanya Brigadir J.

Kakak Brigadir J, Yuni Hutabarat pun mengatakan akan berangkat pada hari itu juga.

Baca juga: Kata Irjen Napoleon soal Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri: Ini Perkara Mudah, Tak Perlu TGPF

Selang dua hari berikutnya, Brigadir J pun kembali menghubungi melalui grup WhatsApp keluarga.

Brigadir J pun bertanya apakah keluarganya sudah sampai ke Padang Sidempuan.

"Sedang di tempat Nantulang (Bibi) di Soborong-borong," jawab Yuni.

Tak sampai di situ, komunikasi pun berlanjut dengan saling memberikan kabar dan berbagi foto di grup WhatsApp keluarga.

Lalu pada 7 Juli 2022, Brigadir J mengirimkan pesan agar keluarganya tetap berhati-hati.

"Hati-hati pakai pelampung (pada saat itu keluarganya sedang berenang di Danau Toba)," katanya.

Selanjutnya, pada 8 Juli 2022, Yuni mengirimkan foto keluarga di pemandian air panas Sipoholon Tarutung yang menjadi pemandian tempat bermain Brigadir J dan kakaknya saat kecil.

"Asyik sekali!!!" jawab Brigadir J.

Pada hari yang sama pada pukul 12.58 WIB, Yuni mengirimkan foto ibu di grup WhatsApp keluarga.

Pesan itu pun dibaca oleh Brigadir J, tetapi tak ada balasan.

Sekitar lima jam kemudian, nomor WhatsApp Brigadir J disebut aktif untuk terakhir kalinya.

Selanjutnya pada pukul 21.34 WIB, adik Brigadir J, Reza Hutabarat mengabarkan kakaknya itu telah meninggal dunia.

Baca juga: Pengakuan Ayah Brigadir J: Saya Disuruh Tanda Tangan, Baru Peti Jenazah Boleh Dibuka, Saya Tolak

Reza pun mengungkapkan dirinya hadir saat proses autopsi berjalan.

Namun proses autopsi tidak didampingi oleh keluarga dan hanya diminta tanda tangan persetujuan.

Penulis : Baitur Rohman Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Tribun Jatim


TERBARU