> >

Cerita Jemaah Bawa Kopi, Mie Instan dan Kurma untuk Puncak Haji yang Dimulai Hari Ini di Arafah

Agama | 8 Juli 2022, 07:26 WIB
Jemaah asal Indonesia siap ke Arafah. Ada yang bawa kopi, mie instan dan kurma untuk bekal puncak haji (Sumber: ANTARA/Desi Purnamawati)

ARAFAH, KOMPAS.TV – Rahmatiah  (45 tahun) jemaah haji Indonesia asal Bone sumringah akhirnya bisa haji. Ia pun sudah menyiapkan pelbagai bekal, di antaranya roti dan kurma, serta pelbagai cemilan untuk puncak haji yang dimulai hari ini, Jumat 9 Zulhijah bertepatan dengan 8 Juli 2022. 

Banyak jamaah haji membawa perbekalan berupa makanan ringan seperti roti dan kurma selama puncak haji yang berlangsung di Arafah, Muzdhalifah dan Mina  atau dikenal dengan istilah Armuzna.

Armuzna ini dimulai dengan Wukuf di Arafah pada hari ini hingga prosesnya di Muzdhalifah dan Mina sampai tanggal 13 Zulhijah mendatang. 

"Persiapan baju ganti dua pasang, makanan kecil roti dan biskuit, kurma yang kira-kira cukup untuk lima hari," katanya, Kamis malam waktu Arab Saudi, dikutip Antara (8/7/2022).  

Ia sendiri tergabung dalam kloter 3 Embarkasi Makassar (UPG 3) di Mekkah.

Ia sudah mengenakan pakaian ihram tampak membawa koper beroda ukuran kecil dan tas gendong menunggu bus yang disiapkan pihak maktab mengantarkan mereka dari hotel di Mekkah menuju Arafah.

Rahmatiah mengaku tahu jika mereka akan mendapatkan makanan berat selama puncak haji, jadi ia hanya membawa makanan ringan untuk cemilan.

Selain makanan ringan, ibu tiga anak berusia 45 tahun itu juga membawa kacamata hitam dan payung sebagai antisipasi cuaca panas di Padang Arafah.

Baca Juga: Cerita 8 Jemaah Haji Indonesia kena Heat Stroke di Arafah, Sehat Lagi karena Rompi Penurun Suhu

Bawa Kopi dan Mie Instan 

Lain Rahmatiah, lain pula Alimuddin yang berasal dari embarkasi yang sama.

Selain bawa pakaian. Ia juga bawa makanan ringan, serta makanan seperti mi instan dan kurma.

Ia juga tidak lupa membawa kopi sebagai bekal di puncak haji. 

Alimuddin yang merupakan ketua regu rombongan dua di UPG 3 mengatakan, sebelum berangkat mereka sudah diberikan kerikil untuk jumrah dari pihak maktab.

"Di sana mungkin udara panas, kita harus siapkan payung, bawa semprot air, diharapkan bawa handuk kecil juga," katanya.

Ia juga sudah menyampaikan kepada anggota regunya agar tidak jalan sendiri-sendiri supaya tidak terpisah dan selalu memberitahu jika terjadi sesuatu.

"Di Arafah banyak orang dan tendanya serupa, saya sampaikan kepada anggota regu agar tidak jalan sendiri-sendiri dan menyampaikan jika ada sesuatu," katanya.

Selain barang-barang pribadi dan makanan ringan, mereka juga dibekali dengan bimbingan ibadah untuk wukuf.

Harapannya semua anggota regu tetap sehat dan dapat beribadah dengan lancar hingga menjadi haji mabrur.

Jamaah calon haji mulai bergerak ke Arafah pada Kamis pagi dan ditargetkan seluruhnya sudah di Arafah pada sore hari.

Jamaah akan mabit pada hari ini, Jumat (8/7) dan melaksanakan wukuf di Arafah lalu bergerak ke Muzdhalifah setelah magrib untuk mabit dan mencari kerikil untuk lempar jumrah.

Selanjutnya sekitar tengah malam jamaah akan bergeser ke Mina untuk mabit (bermalam) untuk melempar jumrah sampai 12 Dzulhijjah bagi yang nafar awal dan 13 zulhijjah bagi yang nafar tsani.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU