> >

Antisipasi Peningkatan Kasus Omicron Varian BA.4 dan BA.5, Ini Strategi Pemerintah

Update corona | 30 Juni 2022, 05:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan hasil rapat kabinet Paripurna, Rabu (16/2/2022). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah tetap menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan mendorong terus pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Hal tersebut menjadi strategi pemerintah dalam mengantisipasi meluasnya penyebaran varian dan sub varian baru Omicron, terutama BA.4 dan BA.5.

Dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas) PPKM, Menko Perekonomian Airlangga menegaskan kembali pentingnya percepatan vaksin booster. Terutama, di luar Jawa Bali yang masih rendah. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Terus Naik! Apa Strategi Anies Baswedan Hadapi Hal Ini?

Dalam catatannya per 28 Juni 2022, masih terdapat dua provinsi yang capaian vaksin dosis pertama di bawah 70 persen, yaitu Papua Barat dan Papua. 

Sementara, untuk capaian vaksinasi dosis kedua, ada 10 provinsi di bawah 70 persen, dan 23 provinsi di bawah 30 persen. 

Untuk vaksin lansia dosis pertama, terdapat 7 provinsi di luar Jawa-Bali yang capaiannya kurang dari 70 persen. Sementara untuk dosis kedua, ada 11 provinsi di bawah 50 persen, dan empat provinsi di atas 70 persen.

"Vaksinasi booster tetap terus diakselerasi, mengingat kasus harian dan kasus aktif sudah mulai meningkat. Diperkirakan bisa mencapai puncaknya dalam beberapa minggu ke depan," ujar Airlangga saat Rakortas PPKM, Rabu (29/6/2022).

Baca Juga: Tren Kasus Covid-19 Melonjak: Indonesia Masih PPKM Level 1, Singapura Bersiap Hadapi Gelombang Baru

Selain mendorong percepatan vaksin booster, Menko Perekonomian Airlangga juga meminta Kemenkes dan Satgas memastikan ketersediaan dan distribusi vaksin serta obat. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU