> >

PBNU akan Gelar R20 Jelang HUT Ke-100, Gus Yahya Ingin Agama Berhenti Jadi Bagian dari Masalah

Sosial | 20 Juni 2022, 22:37 WIB
Suasana konferensi pers Kick Off peringatan 100 tahun Nahdlatul Ulama, di Jakarta, Senin (20/6/2022). (Sumber: Kompas TV/Dedik Priyanto)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyambut 100 tahun kelahiran NU adalah Religion 20 (R20).

Rencananya, PBNU akan mengundang sejumlah tokoh agama dari seluruh penjuru dunia untuk hadir dalam kegiatan R20.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menjelaskan, salah satu tujuan digelarnya R20 adalah mengupayakan agar agama berhenti menjadi bagian dari masalah.

“Tujuannya adalah bagaimana para pemimpin agama ini bicara, supaya agama berhenti menjadi bagian dari masalah, dan mulai menjadi bagian dari solusi,” tuturnya dalam konferensi pers yang ditayangkan langsung di kanal Youtube Kompas TV, Senin (20/6/2022) malam.

“Dalam kenyataannya, sampai sekarang di sana-sini, agama masih menjadi bagian dari masalah karena ada pihak-pihak yang memperalat agama ini untuk mencapai tujuan mereka.”

Bahkan, menurut Gus Yahya, sapaan akrabnya, konflik di sana-sini masih mengatasnamakan agama.

Baca Juga: 9 Rumpun Besar 100 Tahun NU: dari Kumpulkan Tokoh Agama Dunia hingga Olahraga

“Nah, para pemimpin agama perlu menyampaikan pembicaraan yang jujur untuk mengatasi masalah ini.”

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya menjelaskan bahwa R20 tersebut sebagai forum para pemimpin agama seluruh dunia.

Pemilihan nama R20, lanjut dia, karena forum ini nanti akan dikaitkan dengan G20 Forum, yang akan dituanrumahi oleh Indonesia pada November mendatang.

“Sudah ada persetujuan dari pemerintah bahwa R20 akan menjadi salah satu side event atau kegiatan tambahan dari G20 Forum.”

Ia menyebut bahwa sejumlah tokoh agama akan datang pada kegiatan itu, antara lain, Paus Fransiskus dan Sekretaris Jenderal Loiga Muslim Dunia.

“Kemarin pada tanggal 8 Juni saya sudah menemui beliau dan menyampaikan undangan.”

Meski sudah mengirimkan undangan, pihaknya belum menentukan waktu pelaksanaan R20, karena masih dalam pembicaraan dengan pemerintah dan para pemimpin agama yang diundang.

“Semua kerangka konseptual R20 sudah selesai, tinggal eksekusinya saja.”

“Begitu tanggal kita sepakati, akan segera kita tetapkan tanggalnya. Insya Allah antara akhir Oktober hingga menjelang pelaksanaan G20 Forum pada pertengahan November.

Muktamar Internasional Fikih Peradaban

Selain gelaran R20, dalam rangkaian kegiatan 100 tahun Nahdlalul Ulama juga akan dilaksanakan muktamar internasional tentang fikih peradaban.

Rencananya, PBNU akan mengundang para pemimpin dan tokoh-tokoh Islam, ulama-ulama Islam seluruh dunia untuk berdiskusi dalam forum ini, untuk menanggapi perubahan peradaban yang sekarang terjadi.

“Kita tahu bahwa Nahdlatul Ulama ini, menurut survei, 50,5 persen dari penduduk Muslim Indonesia ini mengaku sebagai NU.”

“Tapi yang jelas Nahdlatul Ulama ini punya jaringan lebih dari 26 ribu pesantren di seluruh Indonesia, dan lebih dari 100 ribu kiai di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Oleh sebab itu, pihaknya ingin melibatkan para kiai ini seluas-luasnya dengan cara menggelar holaqoh menuju muktamar mulai akhir Juli.

“Kita agendakan dari akhir Juli sampai akhir Januari nanti, insya Allah kita akan gelar 250 titik holaqoh, untuk menjangkau seluas-luasnya jaringan para kiai ini.”

Baca Juga: PBNU Utus Duet Erick Thohir-Yenny Wahid Pimpin Panitia Satu Abad Nahdlatul Ulama

“250 holaqoh dalam waktu enam bulan, berarti setiap bulannya tidak kurang dari 40 holaqoh. Tapi ini realistis karena sudah menjadi tradisinya NU dari dulu,” tuturnya.

Gus Yahya juga menjelaskan, sesuai keputusan Muktamar ke-32 di Makassar, hari ulang tahun NU ditetapkan berdasarkan kalender Hijriah, yakni tanggal 16 Rajab setiap tahunnya.

“NU dibentuk pada tanggal 16 Rajab 1344 Hijriah, dan sekarang ini sudah Dzulkaidah 1443."

“Dalam kurang dari dua bulan kita akan masuk tahun 1444 Hijriah, dan Insya Allah hari lahir NU 16 Rajab 1444 Hijriah akan jatuh pada awal Februari 2023 mendatang,” jelasnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU