> >

Kuda-Kuda Prabowo, Beraksi Setiap Momen Politik dan Jadi Bahan Serangan Saat Kampanye

Peristiwa | 21 Juni 2022, 06:20 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunggang kuda dalam acara internal partai. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di bukit Hambalang, Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,  pada Minggu (18/6/2022) lalu. 

Gibran yang tiba di Hambalang sekitar pukul 9.30 WIB disambut langsung oleh Prabowo, kemudian diajak langsung menuju arena berkuda di padepokan Garuda Yaksa. Gibran tampak antusias karena mendapat kesempatan untuk belajar menunggang kuda bersama Prabowo.

"Dulu saya belajar menaiki kuda pada usia 52 tahun, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Karena berkuda adalah sunah Rasulullah SAW bagi laki-laki muslim," ujar Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/6/2022).

Dalam momen belajar berkuda ini, tercetus saran agar Gibran maju dalam Pilgub, entah Jakarta atau Jawa Tengah.

Sebelumnya ayah Gibran, Presiden Joko Widodo, juga pernah mendapat kesempatan naik kuda bersama Prabowo. 

Kala itu Jokowi baru dua tahun duduk di kursi presiden hasil Pilpres 2014, mengalahkan Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa.

Di rumah Prabowo, Jokowi mengaku baru pertama kali menunggang kuda. Jokowi diarahkan untuk menaiki kuda putih yang bernama Salero. Sementara Prabowo menaiki kuda berwarna cokelat yang bernama Principe.

Baca Juga: Dahnil Anzar Ungkap Alasan Prabowo Usulkan Gibran Maju Pilgub 2024

"Beliau ini rupanya punya bakat naik kuda, soalnya beliau punya kelebihan badannya ringan, jadi kuda suka yang ringan-ringan," ujar Prabowo sambil tertawa kala itu  Senin 31 September 2016. Pertemuan dua rival sambil berkuda itu, disebut-sebut sebagai bagian dari rekonsiliasi. 

Dalam urusan menunggang kuda, Prabowo memang sangat piawai. Sering kali dia memamerkan kepandaiannya itu. Misalnya, dalam perhelatan Pilpres 2014, Prabowo tampil menunggang kuda sebagai bagian dari defile dalam rangka ulang tahun Gerindra ke-6 sekaligus kampanye Pilpres di Gelora Bung Karno, Minggu 23 Maret 2014. 

Mantan Danjen Kopassus itu mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dan peci hitam. Di pinggang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini terselip sebuah keris yang dibelit selendang berwarna merah.

Prabowo berkeliling lapangan sebanyak dua kali mengecek kesiapan para pasukan Laskar Garuda. Ia didampingi tiga orang ajudan yang juga menunggang kuda berwarna putih dan membawa bendera partai.

Pada sadel kuda ini terlihat ada lambang Partai Gerindra dan tiga bintang berwarna emas. Prabowo mengenakan sepatu boot tinggi berwarna cokelat tua.

Namun tak pelak, hobi berkuda Prabowo ini jadi bahan serangan saat kampanye. Ketika Prabowo berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2009, kuda-kuda Prabowo jadi bahan serangan oleh kubu SBY-Budiono.

Kala itu, juru bicara tim sukses SBY-Boediono, Rizal Mallarangeng, mempertanyakan kuda-kuda Prabowo. "Punya kuda puluhan, hobi main polo yang hobi kalangan bangsawan. Tiba-tiba kok ngomong ekonomi kerakyatan? Apa bisa dipercaya? Saya bukan menyerang pribadinya," kata Rizal. 

Baca Juga: Diajak ke Hambalang, Prabowo Titip Gibran Hadiah untuk Jan Ethes Sepatu Berkuda

Mendapat serangan, Fadly Zon yang berada di kubu Prabowo-Mega langsung menukas. "Polo kalau di Eropa memang diminati oleh bangsawan. Pak Prabowo bikin polo, atlet-atletnya itu anak petani. Boleh dicek. Berkuda itu olahraga yang menyehatkan. Soal kuda Pak Prabowo, 84 ekor itu nilainya Rp5 miliar. Makanya, kalau bicara pakai data," tangkis Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini. 

Pada Pilpres 2014, serangan pada Prabowo ihwal kuda-kudanya datang lagi. Kali ini dari kubu Jokowi yang disampaikan oleh politikus PDIP Adian Napitupulu melalui sebuah puisi "Pemimpin Tanpa Kuda".

Lagi-lagi Fadli Zon memberikan pembelaan. "Padahal kuda adalah lambang kegesitan, kecepatan, dan kegagahan. Semua pemimpin Indonesia dulu berkuda, Pangeran Diponegoro pakai kuda, Tuanku Imam Bonjol pakai kuda, Sudirman, Bung Karno, bahkan kuda itu sunah nabi. Ajararilah anakmu berkuda, berenang, dan memanah," katanya.

Prabowo memang memiliki peternakan kuda berisi puluhan ekor kuda yang satu ekornya bisa berharga miliaran rupiah. Pada Pilpres 2009 lalu, dia mendaftarkan 84 ekor kuda saat mengajukan daftar kekayaan ke KPK. Kala itu, dengan harta sebanyak Rp1,7 triliun, dia tercatat sebagai peserta Pilpres terkaya.

Mantan Panglima Kostrad itu mendaftarkan binatang peliharaan itu sebagai harta kekayaan karena ternyata harganya melebihi mobil mewah. Mobil sedan BMW 750Li yang pada 2009 lalu berharga sekitar Rp2,5 miliar atau Mercedes-Benz terbaru seri E300 sekitar Rp1,3 miliar, sedangkan kuda milik Prabowo harganya mencapai Rp3 miliar per ekor.

Kuda milik Prabowo itu adalah jenis unggulan yang disebut Lusiano. Menurut informasi, kuda-kuda itu termasuk kuda kategori Equestrian. Binatang ini terkenal memiliki kemampuan akrobatik. Tidak heran bila banyak yang terpikat dengan kuda-kuda Prabowo. Bagi Prabowo, kuda-kuda ini dijadikan cara menjamu tamu saat ada orang penting bertandang ke kediamannya.

Juru Bicara Prabowo, Dahnil Azhar Simanjuntak pernah berujar, "Coba ada yang minta Pak Prabowo naik motor atau naik sepeda. Beliau pasti tidak mau, kecuali naik kuda karena beliau suka,” kata Dahnil, dalam acara "Merawat Demokrasi, Mengawal Konstitusi, Menyambut Transisi', yang digelar Fraksi MPR RI Partai Gerindra, di Hotel Santika, Depok, Jumat (5/10/2018).


 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU