> >

Ini 6 Modus Pengumpulan Dana Kelompok Teroris di Indonesia, Ada Lewat Pinjol

Hukum | 27 Mei 2022, 05:45 WIB
Ilustrasi kotak amal untuk pendanaan teroris Jamaah Islamiyah. (Sumber: Tribunnews.com/net)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepolisian telah mengumpulkan sejumlah modus pendanaan yang dilakukan kelompok teroris di Indonesia.

Ada yang sifatnya mencari donasi publik hingga menggunakan pinjaman online (Pinjol) untuk mendukung kegiatan kelompok teror.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan, dari hasil penyelidikan dan penyidikan tindak pidana terorisme ditemukan berbagai fenomena modus pengumpulan dana yang dilakukan kelompok teror di Indonesia.

Baca Juga: Terungkap! Identitas Teroris untuk ISIS yang Ditangkap oleh Densus 88

Dalam catatan Polri setidaknya ada enam modus pendanaan teroris, baik melalui metode online maupun offline dalam mendukung kegiatan tindak pidana terorisme.

1. Saling berdonasi

Ramadhan menjelaskan modus ini dilakukan dengan memberi atau menyumbangkan uang atau aset yang dimiliki secara langsung kepada sesama anggota kelompok untuk melaksanakan aksi teror. 

2. Aset pribadi

Modus ini hampir sama dengan aksi donasi sesama kelompok teror. Namun ada juga anggota kelompok teror yang menjual aset pribadi untuk mendanai diri sendiri dalam melaksanakan tindakan kegiatan tindak pidana terorisme. 

Baca Juga: Terkait 5 WNI yang Bantu Pendanaan ISIS, 3 Diantaranya Dilaporkan Berada di Suriah!

Semisal, menjual aset pribadi untuk bergabung dengan kelompok ISIS yang ada di Suriah maupun Filipina.

"Pada aspek ini cenderung digunakan untuk biaya hijrah pergi ke luar negeri baik ke Suriah maupun Filipina untuk bergabung dengan kelompok ISIS yang ada di sana," ujar Ramadhan, Kamis (26/5/2022).

3. Perampokan 

Modus pengumpulan dana dengan cara perampokan pernah dilakukan oleh Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Anshor Daulah (AD) selaku pendukung ISIS.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Seorang Mahasiswa di Malang, Diduga Pengumpul Dana ISIS

Misalnya pada tahun 2013 kelompok Abu Roban melakukan berbagai perampokan di bank BRI, kantor pos, dan toko bangunan.

Kemudian, tahun 2016, ada juga yang melakukan perampokan toko emas untuk biaya hijrah ke Suriah.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU