> >

Blak-blakan Aiman-Gibran, Ibu Iriana Mulai Cicil Kemas Barang hingga Beras yang Disembunyikan

Aiman | 16 Mei 2022, 10:51 WIB
Wawancara Aiman dengan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Kamis (12/5/2022). (Sumber: -)

Saya bersama dengan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Kamis (12/5/2022) pekan lalu. Saya mewawancarainya, blak-blakan. 

Pertemuan pertama untuk wawancara dilakukan Rumah Batik Keris, di kawasan Laweyan, Kota Solo. Saya bertemu dengan Gibrani untuk bicara soal berbagai macam kegiatannya sebagai Wali Kota. Beberapa kali saya wawancara pimpinan daerah yang setara bupati dan wali kota, ada suasana berbeda yang saya dapatkan. 

Kali ini Gibran hanya ditemani satu orang Ajudan (ADC) dan pengemudi. Sisanya hanya dua personel Paspampres yang memang melekat di dirinya sebagai putra Presiden.  Ada pula tim media termasuk fotografer, total dua orang yang menemani. Selebihnya tidak. Petugas Pengawalan (Patwal), nihil, aparat Pemkot juga nihil, Satpol PP pun tak tampak di sejumlah jalan yang dilalui Gibran.

Beras, Mainan, dan Buku Tulis, di Belakang Mobil Dinas

Mengapa saya bisa bercerita ini, karena ada cerita lucu, saya mengemudikan mobil dinasnya tanpa sopir, dan di sebelah saya adalah Gibran.  Kok bisa?  

Begini ceritanya.

Biasanya ketika mewawancarai kepala daerah atau pejabat, saya selalu minta untuk satu mobil dengan pejabat tersebut, untuk saya bicara sekaligus wawancara. Dari sini saya bisa melihat dan melihat bagaimana para pejabat tersebut bekerja dari mobilnya.

Ketika saya meminta untuk masuk ke dalam mobilnya, saya kaget. Karena jok belakang mobil dinas Gibran, dicopot satu. Sementara jok baris ketiga juga dilipat. Semuanya untuk menaruh barang-barang. Nah, ini yang menarik. Barang apa saja?

Saya melihat ada beras 5 kg puluhan kemasan, lalu ada mainan anak laki dan mainan anak perempuan. Ada pula buku tulis yang dikemas di dalam kardus siap dibagikan.

Saya bertanya, Mas Wali untuk apa ini semua?

"Untuk dibagikan Mas Aiman. Tapi saya enggak pernah ajak wartawan", kata Gibran. 

"Pernah satu waktu pas saya bagi ada wartawan di belakang yang diam - diam ikuti saya!" Kata Gibran.

Gibran ternyata setiap pulang kantor, setiap hari, datang ke daerah - daerah di Solo, yang dianggap perlu untuk dibagikan bantuan.  

Rupanya Gibran tidak nyaman, selama setahun terakhir ini membagikan beras, mainan, dan buku tulis diliput oleh media mana pun. Ia memilih menyembunyikan kebiasaannya pulang kantornya ini.

Saya bertanya, "uangnya dari mana, kan setiap hari?"

Penulis : Redaksi-Kompas-TV

Sumber : Kompas TV


TERBARU