> >

Mereka yang Berlebaran di Tengah Sisa Kebakaran dan Ancaman Infeksi Pernapasan

Peristiwa | 2 Mei 2022, 11:42 WIB
Warga korban kebakaran Pasar Gembrong Jakarta, menunaikan salat id, Senin (2/5/2022). (Sumber: Antara/Kompas.TV-)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Di tengah suasana Lebaran tahun ini, ada sebagian masyarakat yang harus berhari raya di tengah keprihatinan akibat bencana yang terjadi.

Seperti yang dialami para korban kebakaran di RW01 Pasar Gembrong, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.

Warga yang sebagian merupakan pedagang itu menggelar salat Idulfitri di kolong Tol Becakayu.

Ketua RW01 Cipinang Besar Utara Maju Saiman mengatakan, warga sangat antusias mengikuti salat Idulfitri meski dalam keadaan berduka akibat musibah kebakaran.

"Sudah menjadi agenda kita setiap tahun dan walaupun musibah kebakaran terjadi, kita tetap jalankan," kata Maju Saiman di Jakarta, Senin, seperti dikutip dari Antara.

Pria yang akrab disapa Yongki itu menjelaskan bahwa kegiatan salat Idulfitri diikuti ratusan warga yang menjadi korban kebakaran yang terjadi pada 24 April 2022.

Yongki mengatakan, saat ini sebagian warga Pasar Gembrong masih bertahan di lokasi pengungsian.

Baca Juga: Pantauan Udara Kerusakan Pasar Gembrong Usai Kebakaran

"Sebagian ada yang pulang kampung, sebagian ada yang cari kontrakan baru sampai rumah dibangun sehingga bisa ditempati," katanya.

Antusiasme untuk melaksanakan salat id juga ditunjukkan warga Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda Jakarta Utara.

Warga melaksanakan salat id di Masjid Al Alam di seberang dermaga Marunda, Kampung Marunda Pulo, Cilincing dan Masjid Al Hijrah pada Senin pagi.

Jemaah bahkan membludak hingga warga menggelar sajadah di gang kecil dan membuat saf baru di luar pagar masjid.

Warga Marunda adalah masyarakat kecil yang terkena dampak aktivitas perusahaan batu bara PT KCN.

Banyak warga yang mengeluhkan batuk, sesak napas dan penyakit lainnya. Bahkan, berdasarkan laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), banyak anak-anak yang menjadi korban pencemaran batu bara ini. 

Baca Juga: Warga Marunda Masih Keluhkan Pencemaran Abu Batu Bara, Dinkes DKI: Skrining Kesehatan akan Dilakukan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menjatuhkan sanksi kepada PT KCN pada Maret lalu. Perusahaan tersebut wajib memperbaiki pengelolaan lingkungan hidup dan menghentikan pencemaran lingkungan.

Namun saat pelaksanaan salat id pada Senin pagi, cuaca di luar masjid yang memiliki jarak paling dekat dengan tempat bongkar muat batu bara itu, terlihat cerah tidak berawan.

Di sisi masjid yang bersebelahan dengan tempat pemakaman KH Jamiin Bin Abdullah itu, warga tetap khusyuk beribadah sejak pukul 06.45 WIB, meski area salat terbatas.

Sementara itu, di Masjid Al Hijrah, jemaah juga menggelar salat id mulai pukul 06.45 WIB.

Di masjid yang bersebelahan dengan Rusunawa Marunda Cluster B Blok 3 itu, jemaah juga penuh hingga ke halaman masjid, khususnya jemaah perempuan.

Saat salat id, tidak tampak adanya jemaah yang mengalami batuk-batuk atau penyakit infeksi pernapasan karena terkena dampak pencemaran batu bara.

Namun tetap saja, ada rasa khawatir sisa pencemaran udara itu akan menyerang kesehatan mereka, terutama kesehatan paru-paru dan pernapasan.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU