> >

Kegembiraan Mudik dan Kekhawatiran "Oleh-Oleh" Covid-19

Sosial | 24 April 2022, 05:15 WIB
Para pemudik sedang menunggu waktu keberangkatan kereta di Stasiun Pasar Senen, Rabu (20/4/2022). (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah dilarang selama dua kali Lebaran karena pandemi Covid-19, tahun ini pemerintah kembali membolehkan masyarakat untuk mudik. Keputusan ini disambut gembira masyarakat. Terbukti, arus mobilitas pemudik hingga Sabtu (23/4/2022) atau atau H-9 Lebaran mengalami peningkatan 5 hingga 10 persen. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun semringah. "Hari ini alhamdulillah sudah naik, dibandingkan 2019, itu naik sekitar 5-10 persen, jadi mudah-mudahan ini berita baik juga," katanya.  

Pemerintah memperkirakan ada sekitar 85 juta orang yang akan pulang ke kampung halamannya di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut ada 23 juta orang yang akan membawa kendaraan pribadi. 

Baca Juga: H-9 Lebaran Jumlah Pemudik Meningkat, Menhub Sebut Pertanda Baik

"Yang berat adalah pemudik yang lewat darat. Sebab, ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan mudik. Angka-angka ini bukan angka kecil," kata Jokowi saat berkunjung ke Kabupaten Sumenep, Rabu (20/4/2022).

Kegembiraan yang diperlihatkan oleh masyarakat yang mudik, sebenarnya menyimpan kekhawatiran tersendiri, wabil khusus melonjaknya kasus Covid-19 pascamudik. 

Sampai-sampai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan masyarakat yang akan mudik harus mematuhi protokol kesehatan dan sudah divaksin guna agar mudik tidak membawa oleh-oleh virus.

“Hal ini supaya ketika berangkat ke daerah tujuan, kondisi betul-betul sehat dari Covid-19 dan datang tidak membawa oleh-oleh Covid-19,” kata Muhadjir usai Rapat Koordinasi Lintas Sektor terkait Persiapan Mudik Lebaran 2022, yang dipimpin Kapolri Listyo Sigit Prabowo, di Markas Besar Kepolisian Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (14/04/2022).

Menurut Muhadjir, pemerintah melakukan berbagai persiapan untuk pelaksanaan mudik Lebaran 2022 agar berjalan aman, lancar dan sehat. Persiapan itu dibahas melalui rapat koordinasi lintas sektor yang sudah dua kali dilaksanakan.

Itulah makanya, pemerintah pun genjar melakukan vaksinasi booster. “Bapak Presiden sudah memberikan petunjuk agar semua yang akan mudik menyiapkan diri dengan vaksin booster yang ketiga kalinya,” kata Muhadjir.

Baca Juga: Jawa Tengah Jadi Tujuan Terbesar, Menhub Imbau Perantau Mudik Lebih Awal

Apalagi, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan cuti bersama Lebaran 1443 Hijriah yang dimulai sejak 29 April 2022 dan berakhir pada 6 Mei 2022. Libur panjang tersebut bisa dipastikan digunakan pemudik untuk mengunjungi sanak saudara di kampung.

Karena itu, ahli epidemiologi asal Griffith University Australia Dicky Budiman mewanti-wanti bahwa libur panjang mudik Lebaran semestinya dibarengi dengan upaya mitigasi wabah Covid-19.  

“Kalau pun misalnya pemerintah tidak menetapkan cuti bersama ini, ini yang bergerak sudah banyak. Yang mengambil cuti dan yang bergerak untuk mudik atau memaksa mudik,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/4/2022). 

Bagaimana pun masyarakat sudah terlanjur berangkat mudik. Maka, kini yang sangat diperlukan, kata Dicky, adalah manajemen mitigasi Covid-19, baik melalui ketentuan dan fasilititas mudik. 

“Saya melihatnya tetap dua hal. Artinya bagaimana kembali ke pengelolaan. Kalau dipastikan ini memburuk ya enggak juga. Dipastikan aman juga, tidak juga,” tegas Dicky. 

“Jadi ini kembali kepada pengelolaan,” imbuhnya.

Namun pantauan di lapangan, sebenarnya masyarakat terlihat sudah tidak khawatir. Kerumunan di stasiun kereta, terminal bus dan bandara terlihat mencolok meski tetap memakai masker. Tak ada jaga jarak seperti ketika wabah merebak.     

Ketua Komisi V DPR Lazarus mengatakan bahwa penyekatan sudah tidak ada lagi, saat mengomentari Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan bernomor SR.02.06/II/1180/2022 yang ditandatangani Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terkait pengaturan mudik Lebaran 2022.

Dalam surat edaran tersebut ditegaskan tidak akan ada penyekatan bagi pemudik kendaraan pribadi. Namun, Kementerian Perhubungan akan menyediakan posko pelayanan vaksinasi. Lazarus khawatir, pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi berpotensi terpapar Covid-19 dan menyebarkannya.

"Jika faktanya nanti terjadi kenaikan kasus Covid-19, berarti pemerintah telah gagal dalam penerapan SE Nomor 16 Tahun 2022," kata politikus PDIP ini. 

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU