> >

Pemerintah Pastikan Covid-19 Varian Omicron XE Belum Ditemukan di Indonesia

Update corona | 13 April 2022, 05:05 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Dalam penjelasannya, Wiku menyebut varian baru Covid-19 yakni Omicron XE belum ditemukan di Indonesia. (Sumber: Dok. BNPB)

JAKARTA, KOMPAS.TV — Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan varian baru Covid-19 yakni Omicron XE belum ditemukan di Indonesia.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan meskipun belum ditemukan, pemerintah terus memantau dan memanfaatkan seluruh data terkini yang ada.

"Pemerintah juga mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam berbagai penyesuaian kebijakan, terutama terkait kebijakan kedatangan internasional," kata Prof. Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulis, Selasa (12/4/2022).

Sementara itu, Wiku melaporkan merujuk data GISAID per 11 April 2022, selama empat minggu terakhir telah dilaporkan lebih dari 135.000 urutan Omicron.

Dari jumlah itu, sebesar 99,5 % sampel sekuens berasal dari Indonesia. Wiku juga menyebut, Omicron BA.2 merupakan salah satu sub varian yang terdeteksi, namun proporsi sekuensnya masih cukup rendah.

Baca Juga: Daftar Gejala Omicron XE yang Menyebar di Inggris, Salah Satunya Disebut 10 Kali Lebih Menular

Kendati demikian, di tengah prediksi potensi lonjakan kasus, lanjutnya, pemerintah Indonesia terus memperkuat upaya pencegahan dengan mengintensifkan disiplin protokol kesehatan dengan pengawasan berbasis masyarakat. 

Selain itu, pemerintah juga menyesuaikan kebijakan mobilitas merujuk kondisi COVID-19 terkini, serta meningkatkan cakupan vaksinasi.

Diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan varian Omicron XE pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari 2022. Terbaru sudah lebih dari 600 kasus varian XE sejak ditemukan.

Dia menuturkan meski di Inggris terjadi peningkatan kasus Covid-19, namun adanya XE ini tidak memperlihatkan adanya lonjakan yang signifikan. 

"Kalau kita lihat sub varian XE ini terdeteksi pertama kali di Inggris pada sampel di 19 Januari 2022, dan memang kalau kita lihat (angka kasus) tidak sampai 1.000 melainkan di angka lebih dari 600-an," kata Nadia dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Rabu (6/4/2022).

Kalau kita lihat angka di Inggris walaupun terjadi peningkatan kasus tidak terjadi lonjakan yang disignifikan," ucapnya.

Diketahui, varian XE merupakan rekombinasi dari varian Omicron asli, BA.1 dan subvarian BA.2 yang sering disebut sebagai omicron siluman.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut tingkat penularan Omicron XE sekitar 10 persen lebih tinggi dari Omicron BA.2. Namun, tentunya temuan awal tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut oleh peneliti.

Tak hanya di Inggris, bahkan kini varian XE ditemukan di negara tetangga, Thailand, meski demikian Nadia menegaskan bahwa varian tersebut belum terdeteksi di Indonesia.

Baca Juga: Epidemiolog Minta Masyarakat Tetap Waspadai Varian Omicron XE: 10 Persen Lebih Menular

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU