> >

Kapolri Respons Kecurangan Produksi Minyak Curah: Satgas Gabungan 24 Jam Awasi Produsen

Berita utama | 4 April 2022, 15:24 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sepakat membentuk satgas gabungan untuk mengawasi produksi minyak curah (Sumber: istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, institusinya dan Kementerian Perindustrian sepakat membentuk satgas gabungan untuk mengawasi dan memantau produsen, distributor, hingga pengecer selama 24 jam penuh.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka memastikan ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng.

Keterangan itu disampaikan Kapolri usai menggelar rapat evaluasi terkait ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/4/2022).

"Oleh karena itu untuk memastikan ketersediaan di pasar betul-betul ada, kami bersama Pak Menperin membentuk satgas gabungan,” ucap Kapolri.

“Satgas gabungan ini kita tempatkan mulai di level pusat para produsen dan di kantor pusat juga ditempatkan personel dari kepolisian dan Kemenperin. Khususnya di beberapa produsen besar melekat selama 24 jam. Untuk mengawasi proses produksi," lanjutnya.

Baca Juga: Kapolri dan Menteri Perindustrian Sepakat Bentuk Satgas Awasi Distribusi Minyak Goreng Curah

Kapolri berharap, dengan pengawalan melekat 24 jam penuh itu, minyak goreng curah dapat terjamin ketersediaannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tak hanya itu, Kapolri juga berharap, harga jual minyak curah bisa sesuai dengan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah.

"Karena memang ada kekhawatiran, keragu-raguan terkait dengan penggantian dan itu sudah ditegaskan bahwa semuanya yang sudah diikat dengan kontrak badan sawit pasti akan diberikan subsidi,” ujar Jenderal Sigit.

“Karena itu tugas dari produsen adalah bagaimana kemudian memastikan produksinya sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan. Kalau ini bisa berjalan 50 persen saja, seharusnya di pasar terpenuhi," tambahnya.

Jenderal Sigit menambahkan, untuk pengawasan dan pemantauan melekat selama 24 jam personel yang dikerahkan dari Satgas Pangan tingkat pusat, daerah, intelijen hingga Bhabinkamtibmas.

Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak Dongkrak Ekspor Mobil Toyota

Personel tersebut nantinya akan melakukan pengecekan ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng curah di pasaran.

“Di level distributor baik distributor tingkat I sampai tingkat IV, hingga pengecer akan kita turunkan personel dari Satgas Pusat, daerah, rekan-rekan intelijen, Bhabinkamtibmas untuk turun mengecek di pasar,” jelasnya.

“Sehingga rangkaian proses, mulai dari produsen, distributor sampai dengan pasar betul-betul bisa kita awasi dengan baik," tambah Jenderal Sigit.

Dalam keterangannya, Sigit menekankan upaya dan komitmen pengawasan dilakukan untuk menghindari adanya segelintir permasalahan terkait minyak goreng yang dari hasil evaluasi masih ditemukan.

Oleh karena itu, Kapolri memastikan jajarannya akan melakukan tindakan tegas kepada seluruh pihak yang melakukan tindakan curang serta melanggar aturan hukum terkait ketersediaan minyak goreng.

Baca Juga: Kritik Pemerintah, Pengamat: BLT Minyak Goreng Adalah Kebijakan Malas, Tidak Mendidik

Sebab, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan bersama Kemenperin, ditemukan adanya modus pengemasan ulang, munculnya jenis atau merk baru yang selama ini tidak ada di pasar, memenuhi kebutuhan minyak curah untuk industri, hingga memalsukan dokumen demi mendapatkan jatah subsidi.

“Pemerintah sudah mengambil kebijakan, memberikan subsidi, memberikan BLT dan saya minta pelaku usaha juga melaksanakan kewajiban dengan baik, sehingga kebutuhan masyarakat khususnya menghadapi bulan Ramadan, di mana aktivitas dan kebutuhan untuk minyak meningkat betul-betul tersedia," tutur Sigit.

Selain minyak goreng, Kapolri menegaskan, kepolisian juga akan melakukan pemantauan soal ketersediaan dan stabilitas harga terkait sembako dan kebutuhan masyarakat lainnya.

"Ke depan juga ada beberapa hal yang akan kami kerjakan. Saat ini sedang kita rapatkan terkait kebutuhan sembako yang lain termasuk juga BBM yang saat ini mulai ada fluktuasi terkait harga dan ketersediaan di lapangan," ujarnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU