> >

IDI Pilih Rapihkan Berkas Ketimbang Rapat, Komisi IX DPR: Sudah Terlihat Itikad IDI Kurang Baik

Berita utama | 30 Maret 2022, 12:13 WIB
Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Nihayatul Wafiroh saat memimpin kunjungan kerja (kuker) Timwas PPMI DPR RI ke Surabaya, Jatim, Rabu (3/11/2021). (Sumber: (DOK. Humas DPR RI) )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh kecewa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menunjukkan itikad kurang baik perihal undangan rapat yang dijadwalkan Selasa (29/3/2022).

Pasalnya, ketidakhadiran IDI untuk rapat kerja dengan DPR didasarkan pada alasan yang tidak substantif.

“IDI sudah terlihat itikad kurang baiknya. Karena tidak datang memenuhi undangan DPR dengan alasan yang tidak substantif, menyelesaikan berkas-berkas,” ucap Nihayatul Wafiroh dalam keterangannya sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Rabu (30/3/2022).

Bagi Nihayatul Wafiroh, alasan IDI yang menolak hadir dan mementingkan 'merapihkan berkas' sekaligus menkonfirmasi bahwa rapat dengan DPR tidak lebih penting dari 'merapihkan berkas'.

“Mengurus berkas lebih penting ternyata daripada mendatangi undangan DPR,” kata Nihayatul.

Baca Juga: Upaya Menkes Memediasi IDI Vs Terawan dan Harapan Pimpinan Komisi IX Agar Tak Ada Pemecatan

Nihayatul Wafiroh lebih lanjut menyampaikan, Komisi IX DPR sebenarnya telah menawarkan kepada IDI untuk rapat hari ini.

Namun, lanjut Nihayatul Wafiroh, IDI kembali menyatakan tidak bisa memenuhi undangan rapat dengan DPR karena sudah agenda lain.

Kemudian, IDI justru meminta undangan rapat dengan DPR dilakukan pada Kamis (31/3/2022).

“IDI mintanya Kamis. Kalau besok (Kamis) Komisi IX sudah ada 2 agenda rapat dengan Kemenkes,” ujar Nihayatul Wafiroh.

Baca Juga: Terawan Buka Suara Usai Dipecat IDI: Bangga Berhimpun di Sana, Rekan Dokter seperti Saudara

Sebagai informasi, Komisi IX DPR sebelumnya ingin menggelar rapat kerja dengan pengurus IDI pada Selasa (29/3/2022), namun batal.

Padahal, Komisi IX DPR ingin meminta penjelasan IDI terkait rekomendasi pemberhentian Dokter Terawan Agus Putranto yang belakangan ramai dibicarakan.

Sebagaimana diketahui, bekas Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah diberhentikan permanen dari keanggotaan IDI karena disebut melanggar etika kedokteran saat menjalankan tugas.

Pemberhentian dr Terawan Agus Putranto dilakukan berdasarkan hasil keputusan Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh.

Dua hal yang disebut pemicu pemberhentian dr Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI adalah terapi “cuci otak” dan Vaksin Nusantara.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU