> >

Badak Sumatera Kembali Lahir di Way Kambas, Sukses Indonesia Selamatkan Satwa Kritis Terancam Punah

Peristiwa | 28 Maret 2022, 18:26 WIB
Anak Badak Sumatera yang lahir 24 Maret lalu di Taman Nasional Way Kambas. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan kelahiran seekor Badak Sumatera betina di Taman Nasional Way Kambas hari Kamis, (24 Maret 2022) pukul 11.44 WIB. (Sumber: Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

WAY KAMBAS, KOMPAS.TV - Indonesia kembali mencatat kesuksesan upaya penyelamatan spesies satwa yang sangat kritis terancam punah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan seekor Badak Sumatera betina lahir di Suaka Badak Sumatera yang berlokasi di Taman Nasional Way Kambas pada hari Kamis (24 Maret 2022) pukul 11.44 WIB.

Badak Sumatera tersebut lahir dari induk bernama Rosa dengan jantan bernama Andatu.

Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) saat ini statusnya sangat kritis terancam punah menurut Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources).

Menurut berbagai informasi ilmiah, jumlah Badak Sumatera di Indonesia secara total saat ini tidak lebih dari 80 ekor, baik di dalam suaka maupun di habitat alaminya.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KSDAE Kementerian LHK Wiratno mengatakan, kelahiran anak badak Rosa ini menambah jumlah badak yang berada di dalam SRS TNWK menjadi delapan ekor.

“Kelahiran Badak sumatera ini merupakan sebuah kabar gembira di tengah upaya Pemerintah Indonesia dan mitra kerja meningkatkan populasi badak sumatera,” kata Wiratno, Senin (28/3/2022).

Selain badak Rosa, badak lain yang saat ini menempati SRS TNWK adalah Bina (betina), Ratu (betina), Andalas (jantan), Harapan (jantan), Andatu (jantan), dan Delilah (betina).

Baca Juga: Tokoh Konservasi Badak Indonesia, Widodo S. Ramono, Meninggal Dunia

Badak Rosa, kiri, dan sang anak, di Taman Nasional Way Kambas. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan kelahiran seekor Badak Sumatera betina di Taman Nasional Way Kambas hari Kamis, (24 Maret 2022) pukul 11.44 WIB. (Sumber: Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.)

Berdasarkan keterangan Ketua Tim Dokter Hewan SRS TNWK, drh Zulfi Arsan, Rosa menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan pada 24 Maret 2022 sekitar pukul 09.00 WIB. Proses kelahirannya sendiri berlangsung selama hampir 3 jam sampai dengan bayi badak lahir.

Seluruh proses melahirkan serta kesehatan induk dan anak pasca kelahiran dilakukan tim lengkap kelas dunia dan berlapis, yang keseluruhannya adalah tim dokter Indonesia di bawah pimpinan drh Zulfi Arsan dari YABI, diperkuat tim perawat satwa dari SRS Taman Nasional Way Kambas.

Tim tersebut dilapis oleh tim pakar dan dokter ahli dari Kementerian LHK dan Taman Safari Indonesia, tim dokter hewan internasional dari White Oak Conservation dan Kebun Binatang Cincinnati Amerika Serikat, serta pakar reproduksi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Dr drh Muhammad Agil, MSc.Agr.

Kelahiran kali ini merupakan hasil dari kebuntingan badak Rosa yang kesembilan, dengan masa kebuntingan 476 hari, sejak Desember 2020 hingga Maret 2022.

Berdasarkan keterangan drh Zulfi Arsan, selama kebuntingan badak Rosa mendapatkan pemberian tambahan hormon penguat janin hingga menjelang masa melahirkan. Pemeriksaan kesehatan kebuntingan juga dilakukan secara rutin dengan menggunakan alat Ultrasonografi (USG), di samping itu, pemberian pakan yang baik dan cukup, serta pemantauan perilaku juga dilakukan untuk mendukung kebuntingan ini.

Kepala Balai TNWK Kuswandono menjelaskan enam tahun yang lalu, SRS TNWK menjadi tempat kelahiran Delilah, badak betina adik dari Andatu. Sebelumnya, Andatu lahir di SRS TNWK pada tanggal 23 Juni 2012.

Baca Juga: Perburuan Liar Badak Afrika Melonjak, Pertama Kalinya Sejak 7 Tahun Terakhir

Anak Badak Sumatera yang lahir 24 Maret lalu di Taman Nasional Way Kambas. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan hari Senin, (28/3/2022) mengumumkan kelahiran seekor Badak Sumatera betina di Taman Nasional Way Kambas hari Kamis, (24 Maret 2022) pukul 11.44 WIB. (Sumber: Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

Badak Andatu adalah badak sumatera pertama di Asia yang lahir dalam penangkaran selang 124 tahun sejak kelahiran anak badak Sumatra terakhir di Calcutta Zoo, India.

Andatu lahir dari hasil perkawinan badak jantan Andalas dan induk Ratu. Badak Andatu kini berhasil mengawini badak Rosa dan berhasil bunting menunjukkan program pembiakan Badak Sumatra oleh pemerintah Indonesia di SRS TNWK sukses menghasilkan keturunan badak sumatera.

“Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas adalah satu-satunya tempat pengembangbiakan badak Sumatra secara alami dengan dukungan teknologi serta kolaborasi keahlian, baik dari dalam dan luar negeri,” tambah Kuswandono.

Menurut berbagai laporan, SRS TNWK yang diresmikan pada tahun 1998 adalah program kerja sama Balai TNWK KLHK dengan YABI yang didanai International Rhino Foundation dari Amerika Serikat untuk menghasilkan anak badak sumatera sebanyak-banyaknya, demi mempertahankan keberlangsungan hidup spesies badak sumatera yang kini sangat kritis terancam punah.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/KLHK


TERBARU