> >

Fakta-fakta KKB Papua Serang Pos Marinir di Nduga: 10 TNI Terluka, diantaranya 1 Danton Gugur

Peristiwa | 27 Maret 2022, 09:04 WIB
Foto ilustrasi anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua usai membajak sebuah pesawat terbang. Terkini, KKB kembali berulah dengan menyerang pos marinir di Nduga Papua, Sabtu (26/3/2022) dengan granat dan sebabkan satu Danton gugur serta sembilan TNI lainnya terluka. (Sumber: Istimewa via Tribunnews)

PAPUA, KOMPAS.TV -  Teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3, Sabtu (26/3/22) sore.

Pihak KKB diketahui menyerang dengan senjata pelontar granat (GLM) dan menyebabkan 10 TNI terluka, salah satunya gugur akibat peristiwa tersebut.

Berikut ini fakta-fakta terkait serangan KKB Papua ke Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3, Sabtu:

Satu Orang Anggota TNI Tewas

Serangan tersebut mengakibatkan 10 anggota TNI terluka. 

"Mereka diserang dari berbagai arah hingga menyebabkan jatuhnya 10 korban," jelas Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan, dikutip dari Antara, Minggu (27/3).

Dari 10 anggota TNI yang terluka, sebanyak delapan anggota mengalami luka akibat serpihan GLM, satu orang kritis, dan satu orang meninggal dunia, yakni seorang Komandan Peleton (Danton) bernama Lettu Iqbal.

Baca Juga: Teroris KKB Serang Pos Satgas Mupe di Nduga Papua, 10 Prajurit TNI Jadi Korban

KKB Bawa Senjata Api Rampasan TNI

Berdasarkan keterangan yang diterima Izak Pangemanan, penyerangan dilakukan KKB ke pos Satgas Mupe di Kwareh Bawah.

Semua anggota KKB membawa senajata api dan mengepung markas dari dua arah. 

"Hari ini (Sabtu) hingga siang situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan pos Marinir di Kwareh Bawah diserang," kata Kapolres Nduga Kompol Komang Budhiarta, dikutip dari Antara, Minggu. 

Komang mengatakan, bunyi senjata dan granat yang dibawa kelompok KKB terdengar hingga ke Polres Nduga yang berjarak hingga 1,2 kilometer dari Pos Satgas Mupe. 

Menurut hasil laporan yang ia terima, senjata api dan granat yang dibawa anggota KKB saat serangan merupakan rampasan dari TNI. 

Baca Juga: Panglima TNI Geram Dibohongi, 3 Prajurit yang Tewas Diserang KKB Ternyata Jaga Proyek Galian Pasir

Informasi Soal Penyerangan KKB Sudah Beredar Sebelumnya

Sebelum penyerangan terjadi, masyarakat di sekitar Kenyam sudah mendengar informasi yang menyatakan KKB akan melakukan penyerangan. 

Namun, belum diketahui pasti kapan dan ke mana serangan akan diluncurkan.

Menurut Izak, Satgas Mupe di Kenyam beranggotakan sekitar 250 prajurit dari Yonif Marinir-3. Namun, yang bertugas di pos tersebut sekitar 30 orang.

Pihaknya kini sedang melakukan penyelidikan terkait penyerangan tersebut.

"Belum dipastikan apa yang menyebabkan mereka diserang KKB yang diduga dipimpin Egianus Kogoya dan itu akan diselidiki," ujar Izak.

Ditambahkan, saat ini seluruh personel termasuk para korban sudah dievakuasi ke pos kotis yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari lokasi penyerangan. 

Rencananya, korban akan dievakuasi ke Timika untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, hari ini, Minggu (27/3/22). 

Baca Juga: Berulah Lagi, KKB Papua Serang Aparat dan Bakar Rumah Guru

 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU