Dekan UIN Jakarta: Logo Halal Baru Pakai Khat Kufi, Bukan untuk Kepentingan Baca Tulis tapi Estetika
Peristiwa | 14 Maret 2022, 16:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV — Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta A Tholabi Kharlie menyatakan logo halal baru Kementerian Agama (Kemenag) menggunakan khat kufi.
Menurutnya, khat Kufi memang tidak ditujukan untuk kepentingan baca tulis, tetapi lebih pada estetika. Oleh karena itu, aspek keterbacaannya tidak dominan.
Pernyataan itu disampaikan A Tholabi Kharlie guna merespons polemik mengenai perubahan logo halal yang tidak menunjukkan kata halal dengan jelas sebagaimana logo sebelumnya.
"Logo halal yang baru menggunakan khat Kufi. Khat ini memang tidak ditujukan untuk kepentingan baca tulis, tapi lebih pada kepentingan estetika. Oleh karena itu aspek keterbacaan atau kejelasan tulisan menjadi tidak dominan. Terlebih ini digunakan untuk logo yang juga mempertimbangkan aspek kepantasan, keserasian, dan keindahan," kata A. Tholabi dalam keterangan tertulis, Senin (14/3/2022).
Sementara itu ia menyebut, logo halal yang lama lebih terbaca karena menggunakan jenis khat Naskhi yang memang secara fungsinya mengedepankan baca-tulis atau keterbacaan.
Lebih lanjut Tholabi menjelaskan, dari sisi kaidah khat maupun kaidah imla'i, tidak ada yang keliru dalam penulisan logo tersebut.
Baca Juga: Alasan Kemenag Rancang Logo Halal Baru Berbentuk Wayang: Unik hingga Representasikan Indonesia
"Semua huruf tertulis lengkap, ada ha'-lam-alif-lam, tentu dalam bentuk atau model khat Kufi yang tidak rigid secara kaidah khat. Meskipun tentu saja tidaklah sempurna untuk ukuran khat Kufi yang ideal", terang Tholabi yang juga pernah memimpin Tim Penulis Alquran Mushaf Banten.
Menurut dia, respons publik terhadap logo halal yang baru menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi BPJPH untuk semakin masif menyosialisasikan kepada masyarakat secara luas.
"Reaksi publik ini harus ditangkap positif oleh BPJPH dan pemangku kepentingan untuk semakin gencar menjelaskan kepada publik soal logo halal yang baru ini," saran Tholabi.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV