> >

8 Karyawan PTT Ditembak KKB di Papua, PKS: Pemerintah Harus Buat Prosedur Pengamanan Lebih Bagus

Politik | 7 Maret 2022, 07:22 WIB
Lokasi penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap karyawan Palaparing Timur Telematika (PTT) saat memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Sukamta mendesak pemerintah mengambil tindakan tegas kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. 

Hal ini menanggapi peristiwa penembakan terhadap delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang sedang mengerjakan perbaikan tower Telkomsel di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua.

Baca Juga: Anggota Komisi I DPR Yan Mandenas soal Serangan KST di Puncak Papua: Penting untuk Evaluasi Keamanan

Menurut dia, kekerasan yang menewaskan warga sipil di Bumi Cenderawasih tersebut merupakan tindakan biadab yang harus segera direspons secara tegas oleh pemerintah.

“Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah tegas yang terukur, pertama untuk mengusut secara tuntas peristiwa tragis tersebut dan mengetahui fakta-fakta di lapangan." 

"Kedua, menangkap dan mengadili para pelaku penembakan. Dan ketiga membuat prosedur pengamanan yang lebih bagus untuk melindungi masyarakat di Papua dari berbagai ancaman kekerasan kelompok teroris," kata Sukamta, Senin (7/3/2022).

Baca Juga: Detik-Detik Evakuasi Nelson Sarira, Korban Selamat Penembakan KST di Papua!

Ia menyebut, yang dilakukan oleh mereka yang tertembak saat itu untuk memperbaiki tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga merupakan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat Papua.

“Maka teror penembakan ini semakin menegaskan kelompok TPNPB dan OPM berupaya menghalangi upaya pembangunan di Papua dan menghadirkan ketakutan di tengah masyarakat Papua,” katanya.

Anggota Komisi I DPR RI ini menilai pola serangan terhadap masyarakat sipil ini memang sengaja dirancang oleh KKB karena kejadiannya selalu berulang.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU