> >

Gerindra Minta Wacana Tunda Pemilu 2024 Dipinggirkan: 70 Persen Rakyat yang Menolak

Berita utama | 3 Maret 2022, 11:27 WIB
Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2019). (Sumber: KOMPAS.com/Dian Erika)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade menyarankan sebaiknya usulan soal penundaan pemilu 2024 dipinggirkan dan taat pada konstitusi.

Sebab menurutnya, saat ini hampir seluruh partai politik sudah melalukan konsolidasi internal persiapan pemilu.

Dalam situasi saat ini, Andre juga menilai pemerintah seyogyanya bukan mengurus soal jadwal pemilu yang sudah jelas dijadwalkan 14 Februari 2024.

Demikian Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade dalam keterangannya di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Kamis (3/3/2022).

“Pemerintah sebenarnya bukan Lagi mengurus urusan apa itu yang sudah jelas tanggal 14 Februari 2024 dan hampir seluruh partai politik sudah melakukan konsolidasi internal persiapan Pemilu,” ujarnya.

Baca Juga: Demokrat Sebut Jokowi dan Cukong-cukongnya Ingin Pemilu 2024 Ditunda: Lempar Batu Sembunyi Tangan

“Jadi wacana perpanjangan penundaan Pemilu sudahlah kita pinggirkan saja, kita mari taat konstitusi ya,” tambahnya.

Menurut Andre, jika memang ada oknum di pemerintahan yang ingin memperpanjang masa jabatan presiden atau merubahnya menjadi 3 periode.

Maka dengan itu, sambungnya, pihak tersebut harus berhadapan dengan sekitar 70 persen rakyat Indonesia yang menolak penundaan pemilu 2024 dan jabatan presiden jadi 3 periode.

“Ya kalau ada oknum di pemerintahan yang ingin memperpanjang tentu mereka akan berhadapan dengan rakyat, sudah jelas, presiden dan Faldo punya data bahwa 70% rakyat Indonesia menolak perpanjangan, menolak penundaan pemilu,” kata Andre.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU