> >

Jokowi: Soekarno dan Soeharto Gagal Pindahkan Ibu Kota Karena Ada Pergolakan

Berita utama | 1 Maret 2022, 15:41 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3/2022). (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres/ninuk)

Jokowi mengatakan alasan lain pemindahan Ibu Kota Negara adalah karena 56 persen populasi dari 156 juta jiwa ada di Pulau Jawa.

“Ini menjadi dasar dari pemindahan ibu kota. Oleh sebab itu, agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi, tidak terjadi ketimpangan infrastruktur, tidak terjadi jumlah populasi, kita eksekusi, kita putuskan yang namanya Ibu kota negara baru namanya Nusantara,” ucap Presiden Jokowi.

“Dan itu juga sudah secara politik ketatanegaraan sudah disetujui 8 fraksi dari 9 fraksi di DPR,” tambahnya.

Nantinya, lanjut Jokowi, Ibu Kota Negara yang baru 70 Persen akan diisi area hijau dan 80 persen menggunakan transportasi publik.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan TNI-Polri Kencangkan Disiplin: Tak Ada Demokrasi di Tentara dan Kepolisian

Selain itu, di IKN, 80 persen gunakan Energi Baru Terbarukan dan 10 minutes city atau dari satu tempat ke tempat lain hanya 10 menit.

“Karena dari awal konsepnya, jadi yang diberi prioritas adalah pejalan kaki nomor paling atas, kedua yang naik sepeda, ketiga yang suka naik transportasi umum, jadi bukan yang naik mobil pribadi,” ujarnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU