> >

Peringatkan Ancaman Gempa Bumi di Banten, BMKG: Risiko Besar di Kota Cilegon

Berita utama | 17 Februari 2022, 09:52 WIB
Ilustrasi dampak gempa bumi. BMKG mengeluarkan peringatan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, terkait ancaman gempa bumi dan tsunami yang berpotensi melanda wilayahnya. (Sumber: NTMC Polri)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait ancaman gempa bumi dan tsunami yang berpotensi melanda Provinsi Banten.

Kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, salah satu wilayah yang memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana itu adalah Kota Cilegon.

"Letak Cilegon yang berada di ujung barat Pulau Jawa, di tepi Selat Sunda, selain strategis juga memiliki risiko bencana yang cukup besar jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi dan tsunami," kata Dwikorita, mengutip siaran pers BMKG, Kamis (17/2/2022).

Bahkan, Dwikorita mengingatkan, jika bencana gempa bumi dan tsunami terjadi di Cilegon maka dapat menyebabkan multi ancaman sebagai dampaknya.

Baca Juga: Bandara Ngurah Rai Bali Rawan Tersapu Tsunami jika Gempa Besar, Ini Antisipasi BMKG

Mengingat, Cilegon sendiri merupakan kota industri yang menjadi tempat bagi sejumlah kegiatan manufaktur.

Seperti Pelabuhan Merak, Pelabuhan Cigading Habeam Centre, Kawasan Industri Krakatau Steel, PLTU Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, dan Krakatau Tirta Industri Water Treatment Plant.

Termasuk dua rencana industri yang lain, yakni pembangunan Jembatan Selat Sunda dan Kawasan Industri Berikat Selat Sunda.

"Artinya, ada multi ancaman yang membahayakan masyarakat Kota Cilegon dan sekitarnya saat terjadi gempa bumi kuat yang diikuti tsunami," kata Dwikorita.

Multi ancaman itu dapat berupa kegagalan teknologi yang dapat menimbulkan kerugian, mulai dari kerusakan infrastruktur, lingkungan, penyakit, cidera, hingga kematian manusia.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BMKG


TERBARU