> >

Ini 5 Daerah dengan Laju Penularan Covid-19 Tertinggi di Jabodetabek

Update corona | 10 Februari 2022, 20:46 WIB
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito memberikan keterangan terkait perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, Selasa (8/2/2022). (Sumber: YouTube BNPB Indonesia)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Satgas Covid-19 mengungkap terdapat lima daerah yang memiliki laju penularan Covid-19 tinggi di Jabodetabek.

Data per tanggal 6 Februari 2022 melalui data insiden komulatif atau proporsi kasus baru per 10 ribu penduduk dalam satu minggu, Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan laju penularan tertinggi.

Kemudian disusul daerah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok dan Jakarta Barat.

Baca Juga: Kemenkes Prediksi Puncak Kasus Omicron Terjadi Awal Maret, Bisa 6 Kali Lipat dari Delta

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, laju penularan Covid-19 di lima daerah tersebut lantaran tingginya mobilitas masyarakat.

Seperti rutinitas perjalanan keseharian maupun rutinitas perjalanan dalam tuntutan pekerjaan.

Untuk itu Wiku meminta hal ini perlu menjadi perhatian agar penularan di daerah tersebut dapat ditekan.

Khususnya yang disumbang dari klaster perkantoran baik kantor pemerintahan maupun swasta.

Sebab, klaster perkantoran ini dapat berpotensi menularkan pada orang dalam satu rumah dan dapat memicu munculnya klaster keluarga.

Baca Juga: IDAI Sebut Kasus Covid-19 pada Anak Naik 10 Kali Lipat dari Januari 2022

"Jika di minggu depan masih menjadi penyumbang kasus dalam wilayah aglomerasi, maka pimpinan kantor telah gagal dalam kontribusinya untuk menurunkan dan mencagah kasus di wilayah tersebut," ujar Wiku saat jumpa pers melalui Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/2/2022).

Wiku menambahkan perkembangan kasus Covid-19 nasional saat ini masih banyak disumbang dari provinsi di pulau Jawa dan Bali.

Menurut Wiku selama tiga minggu terakhir provinsi di Jawa dan Bali konsisten mendominasi penambahan jumlah kasus Covid-19 secara nasional.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Omicron, Satgas Covid-19 Imbau Perkantoran Kembali WFH

Semisal, DKI Jakarta DKI Jakarta menyumbangkan 42 persen kasus nasional. Kasus di DKI Jakarta naik 138 kali lipat dalam enam minggu. 

Lalu, Jawa Barat menyumbangkan 23,5 persen kasus dengan kenaikan kasus yang lebih cepat yaitu 336 kali lipat dalam enam minggu berturut-turut.

Banten menyumbangkan 14,31 persen kasus nasional. Banten merupakan provinsi dengan kenaikan kasus tercepat yaitu 620 kali lipat dalam enam minggu terakhir. 

Kemudian Jawa Timur menyumbang 5 persen kasus nasional. Kasus di Jawa Timur naik 83 kali lipat dalam enam minggu terakhir.

Baca Juga: Catat, Ini Panduan Isolasi Mandiri bagi Anak yang Positif Covid-19

Provinsi Bali yang juga menyumbangkan 5 persen kasus dengan kenaikan 392 kali lipat dalam enam minggu. 

Selanjutnya Jawa Tengah juga menyumbangkan 3 persen kasus nasional. Terjadi kenaikan kasus 67 kali lipat dalam enam minggu.

"Terakhir, Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai penyumbang 1 persen kasus nasional. Kasus di DIY naik 51 kali lipat dalam enam minggu," ujar Wiku saat jumpa pers melalui Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/2/2022).

Adapun per tanggal 10 Februari 2022, penambahan kasus positif mencapai 40.618 kasus. Penambahan ini membuat jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air saat ini mencapai 4.667.554, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Baca Juga: Luhut Ungkap 69 Persen Kasus Kematian Covid-19 varian Omicron Akibat Belum Divaksin

Di tanggal yang sama data pasien yang sembuh atau dinyatakan negatif juga mengalami peningkatan yakni 18.182 pasien dalam kurun waktu 24 jam terakhir. 

Dengan demikian, total kasus sembuh dari Covid-19 di Tanah Air saat ini mencapai 4.234.510.

Untuk kasus meninggal akibat Covid-19 dilaporkan bertambah 74 orang dalam 24 jam terakhir. Hingga Kamis (10/2/2022) ada 144.858 kasus kematian akibat Covid-19 di Tanah Air.

Saat ini ada 288.186 kasus aktif Covid-19 di Tanah Air. Kasus Covid-19 telah menyebar di 510 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU