> >

Hasil Tes Covid-19 Bisa Beda-beda dalam Sehari, Ini Penjelasan Menkes dan Dokter

Kesehatan | 9 Februari 2022, 15:50 WIB
Ilustrasi pemeriksaan Covid-19 dengan tes PCR. (Sumber: Kompastv/Ant)

"Sehingga kalau keluar nanti dua hasilnya, langsung kita bisa lihat. Oh ternyata ada tiga hasil. Bila dua bilang negatif satu positif, otomatis negatif. Kalau dua dari tiga bilang positif itu positif," kata Budi.

Penjelasan Dokter

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RA Adaninggar, dr, spPD juga menuturkan hal senada dengan Menkes Budi Gunadi. 

Adaninggar menjelaskan bahwa tidak ada alat tes yang akurasi sensitivitas dan spesifitasnya 100 persen.

Menurutnya, hasil tes swab PCR dan antigen bisa berbeda terkait dengan sensitivitas alat.

Sementara itu, tingkat sensitivitas alat PCR dan antigen dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut.

  • Lokasi pengambilan sampel (nasofaring 63%, orofaring 32%, sputum 72%, anal 70%, BAL 93%)
  • Waktu pengambilan sampel
  • Teknik pengambilan dan pengolaan sampel
  • Target gen/reagen yang digunakan (PCR)

"Untuk meningkatkan sensitivitas diambil sampel dari beberapa lokasi, waktu yang tepat, teknik yang benar, dilakukan lebih dari satu kali dan dilakukan di tempat dan alat yang sama," tulis dr Adaninggar.

Apakah Itu Artinya Alat Tes Covid-19 Tidak Akurat?

Dr Adaninggar menjelaskan bahwa alat tes Covid-19 baik swab antigen maupun PCR hanya sebagai alat penunjang.

"Yang penting adalah dokter harus bisa menginterpretasikan hasil tes sesuai dengan tingkat akurasi alat, baik sensitivitas maupun spesifitas," ujarnya.

Baca Juga: Dokter Ungkap Golongan yang Tak Perlu Khawatir Saat Terinfeksi Varian Omicron

Interpretasi hasil tes Covid-19 harus memperhitungkan gejala klinis pasien, riwayat perjalanan penyakit, prevalensi Covid-19 di daerah tersebut, parameter lain seperti laboratorium atau radiologi, dan kemungkinan diagnosis banding lain.

"Bila ada dua kali pemeriksaan pada waktu yang berdekatan atau mungkin beda lokasi tempat pengambilan sampel (beda lubang hidung saja misalnya), satu positif dan satu negatif, tetap lebih percaya dulu yang hasil yang positif karena kemungkinan ada false negative," tuturnya.

Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU