> >

Kasus Omicron di Indonesia: Tingkat Keterisian Rumah Sakit Naik, Tapi Didominasi Gejala Ringan

Kesehatan | 8 Februari 2022, 00:30 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat menjelaskan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit meningkat seiring persebaran varian Omicron. Tapi sebagian besar didominasi pasien bergejala ringan. (Sumber: Dok. BNPB)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sejak penghujung Januari 2022, tren kasus harian Covid-19 di Indonesia mulai naik kembali.

Pada Minggu (6/2/2022), Indonesia mencatat 36.057 kasus positif baru atau naik 11 kali lipat dibanding hari pertama Februari.

Naiknya kasus Covid-19 di Indonesia seiring dengan persebaran varian Omicron.

Tingkat kasus positif di Indonesia konsisten naik sejak kemunculan varian yang sangat menular tersebut.

Di provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Bali bahkan jumlah kasus harian pada 6 Februari sudah melampaui puncak gelombang varian Delta pada Juli-Agustus 2021 lalu.

Selain jumlah kasus, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit juga turut meningkat.

Menurut data yang dihimpun Kementerian Kesehatan RI, tingkat perawatan di RS konsisten naik sejak akhir Januari.

Per 6 Februari, tercatat ada 18.966 pasien yang dirawat di rumah sakit.

Sebanyak 81% di antaranya dikonfirmasi positif Covid-19, sedangkan 19% lainnya berstatus suspek.

Baca Juga: Omicron Picu Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia: Kasus Harian di 3 Provinsi Lampaui Puncak Delta

Terdapat 15 kabupaten/kota di Jawa-Bali dengan tingkat keterisian tempat tidur RS (BOR) yang melebihi 200 bed.

Wilayah administrasi Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat bahkan mencatat keterisian tempat tidur RS melebihi 1.000 bed.

Jakarta Utara menjadi daerah dengan tingkat BOR terbanyak sejumlah 2.964 bed.

Meskipun demikian, mayoritas pasien yang dirawat di rumah sakit menunjukkan gejala ringan atau sedang.

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyatakan, kendati angka kasus Omicron tinggi, mayoritas menunjukkan gejala ringan.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU