> >

Jusuf Hamka, Ketua PBNU Pertama Tionghoa yang Bermimpi Bangun 1000 Masjid

Sosok | 3 Februari 2022, 10:45 WIB
Sosok Jusuf Hamka, Pengusaha Muslim-Tionghoa yang jadi ketua PBNU pertama dari Tionghoa punya mimpi bangun 1000 masjid di Indonesia. Ia bersama Gus Yahya, ketum PBNU di Pengukuhan pengurus PBNU Senin lalu (Sumber: Akun instagram @jusufhamka)

Jusuf Hamka adalah seorang keturunan Tionghoa. Ayahnya bernama Joseph Suahaimi S.H (Jauw To Tijiang) merupakan seorang dosen di Universitas 17 Agustus 1945.

Nama Hamka dalam namanya sendiri diambil dari seorang ulama yang berpengaruh bagi hidupnya, yakni Haji Abdul Karim Amrullah atau biasa dikenal dengan nama Buya Hamka.

Jusuf Hamka sendiri berprofesi sebagai seorang pengusaha. Ia adalah bos jalan tol dan sering disebut sebagai raja jalan tol. Perusahannya bernama PT Citra Marga Nusapha Persada.

Jusuf Hamka dikenal sebagai seorang pengusaha muslim-tionghoa yang sangat dermawan dan kerap membantu orang kesusahan.

Pada 2018 lalu, ia sempat jadi sorotan karena menjual nasi kuning beserta lauk-pauk seharga Rp 3000 rupiah perporsi. Nasi kuning itu bernama "Podjok Halal".

Dalam sebuah wawancara dengan KOMPAS TV, Jusuf Hamka menjelaskan bahwa memang warung tersebut diperuntukkan bagi fakir miskin dan duafa.

“Mungkin secara matematika rugi, tapi ini dagang paling untung. Harta yang kita sedekahkan ini adalah harta kita di akhirat nanti,” paparnya.

Ia juga memberi makanan warung-warung di sekitarnya dengan harga normal, lantas dijual lagi dengan harga 3 ribu rupiah kepada fakir miskin. Bahkan tak jarang, yang tidak punya uang dikasih gratis.

Baca Juga: Mengintip Gaji Besar Ainun Najib, Kader NU yang Diminta Pulang Jokowi

Selain itu, ia bermimpi untuk membangun 1000 masjid di Indonesia. Masjid yang ia impikan sebagai rumah besar bagi fakir miskin dan duafa, serta tentu saja pusat Islam ramah. Hal itu sudah ia mulai sejak 2017 lalu. 

Masjid berikutnya diresmikan tahun 2021 dinamai masjid babah Alun di Tol Selatan dan Tol Sentul Timur. Proyek lain ada di Soreang Pasir Koja, Bandung dan Sumedang. 

"Ini wakaf, bentuk terima kasih kepada Allah dan bukan berbisnis. Kita tunjukkan Islam Rahmatan lil alamin melalui mimpi ini," paparnya.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU