> >

Edy Mulyadi Tegaskan Tetap Tolak IKN di Kalimantan: Potensi Mangkraknya Luar Biasa

Hukum | 31 Januari 2022, 15:55 WIB
Edy Mulyadi yang pernyataannya dipermasalahkan. (Sumber: YouTube)

JAKARTA, KOMPAS.TV - YouTuber Edy Mulyadi menyatakan tetap menolak Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Alasannya, dia berpendapat biaya pembangunan IKN akan bermasalah dan berpotensi mangkrak.

"Kemarin baru baca (berita) Bank Dunia menegur Bank Indonesia tidak boleh lagi beli surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah," kata Edy saat tiba di Bareskrim Polri di Jakarta pada Senin (31/1/2022).

Baca Juga: Setelah Sempat Tak Hadir Penuhi Panggilan, Akhirnya Hari Ini Edy Mulyadi Penuhi Panggilan Penyidik

"Itu artinya nanti pembiayaan IKN nanti akan kembali bermasalah, dan potensi mangkraknya luar biasa."

Edy juga berpendapat IKN akan memperparah ekologi di Kalimantan. Menurutnya, hal yang sekarang sudah rusak di Kalimantan, akan bertambah rusak.

Demikian juga dengan konsesi-konsesi yang ia sebut dimiliki para oligarki akan mendapatkan kompensasi dari lahan-lahan yang mereka miliki.

Juga akan dibebaskan dari kewajiban untuk merehabilitasi lahan-lahan yang dipakai untuk tambang.

Baca Juga: Edy Mulyadi Kembali Minta Maaf : Musuh Saya Bukan Warga Kalimantan

"Selama puluhan tahun Kalimantan itu dieksploitasi habis-habisan, sudah berapa miliar ton batu bara diangkut, sudah berapa juta hektare hutan ditebas, diangkut, sudah berapa ribu atau juta lahan-lahan milik adat dirampas, gasnya belum macam-macamnya," tutur Edy.

Menurut dia, seharusnya dengan sumber daya alam yang luar biasa dimiliki oleh Kalimantan lalu dieksploitasi besar-besaran, harusnya lebih mensejahterakan masyarakat Kalimantan.

Namun faktanya, kata Edy, kehidupan masyarakat Kalimantan masih jauh dari kehidupan yang seharusnya didapatkan dari sumber daya alam yang dimilikinya.

"Seharusnya saudara-saudara saya warga masyarakat penduduk Kalimantan jauh lebih sejahtera dari pada kami di Jakarta di Pulau Jawa ini," ucapnya.

Baca Juga: Bawa Pakaian, Edy Mulyadi Menduga Bakal Ditahan Klaim Sadar Tengah Dibidik!

Edy juga mengatakan, dalam perkara ini musuhnya bukanlah penduduk Kalimantan, bukan suku-suku yang ada di Kalimantan.

Dirinya sudah menyampaikan permintaan maaf kepada para sultan yang ada di Kalimantan, termasuk suku-suku yang berada di sana.

"Musuh saya adalah ketidakadilan, dan siapa pun pelakunya yang hari-hari ini dilakonkan oleh para oligarki melalui tangan-tangan pejabat publik," ujarnya.

Edy juga mengklaim bahwa dirinya 'dibidik' bukan karena ucapan "jin buang anak", tapi karena sikap kritisnya.

Baca Juga: Edy Mulyadi: Bukan Karena 'Tempat Jin Buang Anak', Saya Dibidik Karena Ganggu Kepentingan Oligarki

Dirinya banyak mengkritisi kebijakan pemerintah, seperti RUU Omnibuslaw, RUU Minerba, revisi KPK.

"Itu saya kritisi semua dan itu jadi bahan 'inceran' karena 'podcast-podcast' saya sebagai orang FNN itu dianggap mengganggu kepentingan para oligarki," kata Edy.

Edy memenuhi panggilan yang kedua dari penyidik Bareskrim Polri untuk diperiksa sebagai saksi.

Kedatangan Edy didampingi tim kuasa hukumnya. Ia juga membawa serta pakaian ganti dan alat mandi.

Baca Juga: Pernyataan Lengkap Edy Mulyadi Saat Tiba di Bareskrim Polri Hadiri Pemeriksaan

Sebelum masuk ke ruang pemeriksaan, Edy Mulyadi menyampaikan permintaan maafnya melalui awak media yang ada di Bareskrim Polri.

"Saya kembali minta maaf, saya tidak mau bilang itu ungkapan atau bukan, saya kembali minta maaf sedalam-dalamnya sebesar-besarnya," kata Edy.

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU