> >

Rangkul Kader dari Berbagai Parpol, Gus Yahya Dinilai Gagas Demokrasi Pluralis di PBNU

Agama | 15 Januari 2022, 18:50 WIB
Dimasukkannya kader-kader dari beberapa parpol ke dalam kepengurusan PBNU yang baru dipandang sebagai bentuk demokrasi pluralis yang coba digagas Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya. (Sumber: KompasTV)

Itulah alasan, kenapa Gus Yahya memasukkan sejumlah nama politikus di jajaran kepengurusannya.

Baca Juga: Politikus di Kepengurusan PBNU Era Gus Yahya: Nusron Wahid, Gus Ipul hingga Nasyirul Falakh Amru

Mulai dari Nusron Wahid yang merupakan politisi Golkar sebagai Wakil Ketua Umum PBNU, H. Maming yang berasal dari PDIP sebagai Bendahara Umum hingga Gus Ipul yang terkenal malang melintang dalam dunia politik sejak di PKB hingga PDIP, sebagai Sekretaris Jenderal.

Kata Hanif, di titik itulah strategi Gus Yahya yang sepertinya akomodatif tapi ternyata adalah bentuk strategi, menjadi wajar dilakukan.

“Di titik ini, pilihan strategi Gus Yahya (akomodasi sejumlah parpol) adalah wajar adanya,” tutupnya.

Seperti diberitakan KOMPAS TV sebelumnya, Gus Yahya memang sengaja mengakomodasi sejumlah kader partai politik di jajaranan kepengurusannya.

"Supaya dalam kepengurusan nanti bisa saling kontrol untuk saling jaga agar jarak NU dari berbagai pihak politik tetap sama satu sama lain," kata Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (12/1).

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU