> >

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sebut Ahok Korban Politik Pilgub DKI: Padahal Banyak Bangun Masjid

Politik | 11 Januari 2022, 12:20 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan pers di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2021). (Sumber: Kompastv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekjen PDI Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan korban politik pada pemilihan gubernur atau Pilgub DKI pada 2017 silam.

Demikian hal itu disampaikan Hasto dalam konferensi pers usai acara HUT Ke-49 PDIP di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: Sekjen PDIP Ungkap Kans Ahok Maju Pilkada DKI 2024 Didukung Megawati

Padahal, kata politikus asal Yogyakarta itu, Ahok selama memimpin DKI Jakarta sangat luar biasa. Bahkan, Ahok disebut Hasto banyak membangun masjid.

Hasto berpandangan bahwa Ahok memiliki ketegasan ketika menghadapi pihak-pihak yang ingin mendapat keuntungan kapital.

"Pak Ahok punya keberanian menghadapi itu,” ujar Hasto.

Lebih lanjut, Hasto menjelaskan, terkait sapaan hangat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap Ahok dalam acara HUT Ke-49 PDIP.

Baca Juga: Dilaporkan ke KPK atas 7 Kasus Dugaan Korupsi, Ini Karir Politik hingga Jumlah Kekayaan Ahok

Menurut Hasto, ucapan sahabat yang dilontarkan Megawati kepada Ahok tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik pada Pilkada DKI Jakarta 2024 mendatang.

"Jadi itu enggak ada hubungannya dengan Pilgub 2024. Tetapi kalau Bu Mega mau menetapkan Pak Ahok, juga itu kewenangan Bu Mega,” ujar Hasto.

Hasto menuturkan, Megawati selama ini banyak membangun relasi persahabatan dengan siapapun seperti Prabowo Subianto, Buya Syafii Maarif, Kiai Said Aqil Siradj dan tokoh-tokoh nasional lainnya.

"Memang Ibu Mega ini membangun persahabatan, dan memang sekali klik itu terus berlangsung. Karena itu hal ini sifatnya nature,” ujar Hasto.

Baca Juga: Pidato HUT PDIP, Megawati Ungkap Realita Bung Karno: Ditahan Iya, Dikurung Iya, Diadili Tidak

Di sisi lain, Hasto menyampaikan Presiden Kelima RI itu memiliki ketertarikan kepada orang-orang yang peduli lingkungan dan makanan.

"Pak Ahok ini punya mi khusus dari Bangka. Karena itu, seringkali dialog-dialog politik kebangsaan itu dilakukan sambil menikmati kuliner surganya nusantara yang begitu luar biasa," ucap Hasto.

Hasto menuturkan, sudah menjadi kebiasaan Megawati untuk menyapa berbagai pihak dalam rangka menjaga kehangatan persahabatan.

Hasto juga menyebut kedekatan itu terlihat di antara Megawati dengan Pendiri MURI Jaya Suprana dalam acara HUT itu.

Baca Juga: Wagub DKI Jawab Hasto yang Sebut Tanah Abang Macet Lagi: Tanda Ekonomi Bergeliat, Kita Syukuri

Seperti diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa sejumlah pihak yang hadir dalam HUT Ke-49 partainya secara fisik maupun daring.

Megawati menyapa Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, hingga sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju. Megawati juga menyapa Ahok dengan panggilan sahabatnya.

Saat membuka pidato politik, Mega memeriksa para undangan yang hadir secara virtual. Dia pun mencari-cari Ahok yang kabarnya telah bergabung secara daring.

"Ada juga saya dengar kakak saya juga ada, Pak Guntur Soekarnoputra, sahabat saya Pak Ahok atau yang terkenal Basuki Tjahaja Purnama," kata Megawati.

Baca Juga: Rumah Wartawan Harian Serambi Indonesia Dibakar di Aceh, Ternyata Pelaku Diduga Anggota TNI

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU