> >

Kemenkes Ungkap Alasan Mengapa Mereka yang Liburan ke Turki Banyak yang Terinfeksi Omicron

Update | 2 Januari 2022, 18:58 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian omicron. Omicron terdeteksi di Indonesia. (Sumber: Shutterstock/angellodeco/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kasus-kasus baru Covid-19 varian Omicron di Indonesia didominasi oleh pelaku perjalanan yang kembali dari Turki dan Arab Saudi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu dalam diskusi daring, Kamis (30/12/2021) lalu.

Menurut Maxi, banyaknya kasus Omicron di Indonesia yang berasal dari Turki disebabkan telah dibukanya sektor pariwisata di negara tersebut.

Terlebih saat ini, di tengah tingginya penemuan kasus penularan varian Omicron dari berbagai negara, Turki tidak memberlakukan aturan karantina bagi pelaku perjalanan internasional.

"Jadi begitu kami cek ternyata Turki sekarang itu bebas membuka pariwisata, dan perekonomian. Dia tidak ada karantina (cegah kasus penularan varian Omicron) di sana. Makanya, orang Indonesia berlomba-lomba ke sana," ujar Maxi.

Baca Juga: Kasus Omicron Bertambah, Kemenkes Minta Masyarakat Stop Dulu Bepergian ke Negara-Negara Ini

Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Pelayanan Kegawatdaruratan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Asral Hasan juga menyebut, 29 persen kasus Omicron di Indonesia merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari Turki.

Terkait hal itu, Kemenkes mengimbau masyarakat menahan diri dari bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat untuk menunda perjalanan.

“Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan Covid-19 yang sangat tinggi seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat,” tuturnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU