> >

Bolehkah Mewarnai Rambut saat Hamil? Ini Kata Dokter

Kesehatan | 1 Januari 2022, 15:26 WIB
Ilustrasi mewarnai rambut. (Sumber: Freepik/RawPixel)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Dr Salena Zanotti menguraikan hubungan antara kehamilan dan mewarnai rambut, dan apa yang aman untuk ibu maupun si jabang bayi.

Kata Dr Zanotti, pewarna rambut memang mengandung bahan kimia. Tapi itu tidak berarti rambut harus menjadi alami selama masa kehamilan.

"Kami tidak memiliki banyak data tentang keamanan pewarna rambut selama kehamilan," kata Dr Zanotti dilansir dari Kompas.com.

"Namun, kami tahu bahwa kulit kita adalah penghalang kuat yang mencegah pewarna rambut masuk ke dalam tubuh," tambahnya.

Artinya, bahan kimia dalam pewarna rambut tidak akan terserap ke dalam tubuh jika masih memiliki kulit kepala yang sehat.

Kendati begitu, lanjutnya, ibu hamil tetap dapat mengambil beberapa tindakan pencegahan untuk menjaga rutinitas pewarnaan rambut lebih aman selama masa kehamilan.

Baca Juga: Sejumlah Ibu Hamil di Posko Pengungsian Gunung Semeru Melahirkan Lebih Cepat

Dr Zanotti menyarankan beberapa hal berikut bila Anda ingin mewarnai rambut saat hamil.

Berhati-hatilah bagi yang memiliki masalah kulit

Bagi orang yang memiliki masalah kulit seperti menderita eksim, psoriasis, atau kondisi kulit lainnya, tanyakan kepada dokter sebelum mewarnai rambut.

“Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan kecil pada kulit dan dapat menurunkan beberapa perlindungan kulit," ungkap Dr Zanotti. 

"Kita mungkin juga akan mengalami lebih banyak iritasi atau kepekaan akibat pewarna rambut jika kita memiliki kondisi kulit tertentu," ujar dia.

Selain itu, dia menyarankan untuk menggunakan pewarna rambut yang sama dengan yang kita gunakan sebelumnya untuk menurunkan reaksi tak terduga dari pewarna rambut. 

Baca Juga: 7 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil

Cari udara segar 

Ciri dari banyak kehamilan adalah memiliki penciuman yang sangat sensitif. Bahkan, bau yang mungkin sebelumnya bisa ditahan, sekarang dapat membuat tersedak. 

Dan sebagian besar pewarna rambut memiliki bau yang agak menyengat dan mungkin tidak cocok dengan indra penciuman yang sensitif saat masa kehamilan. 

Oleh karena itu, perlu mencari udara segar agar tidak mual atau sakit kepala saat sedang mewarnai rambut.

"Ventilasi yang tepat juga merupakan cara yang baik untuk menurunkan paparan bahan kimia di udara," terang Dr. Zanotti. 

Jika memiliki alergi atau asma, baunya bisa lebih mengganggu.

Memakai sarung tangan 

Hamil atau tidak, sebaiknya kita tetap memakai sarung tangan sebelum kita mewarnai rambut. 

Dokter Zanotti mengungkapkan bahwa kulit kita bisa lebih sensitif terhadap iritasi selama kehamilan. 

Jadi, selalu kenakan sarung tangan saat mewarnai rambut.

"Bahkan jika kita tidak hamil, sarung tangan adalah suatu keharusan karena kita tidak ingin menodai tangan atau memaparkannya pada bahan kimia yang membuat iritasi," imbuhnya.

Untuk diketahui, trimester pertama adalah masa pertumbuhan dan perkembangan yang cepat bagi bayi. Di mana, organ-organ utama sedang terbentuk, termasuk otak dan sumsum tulang belakang. 

Jika ingin berhati-hati, tunggulah sampai masa-masa kritis ini berakhir sebelum kita menggunakan pewarna rambut. 

"Banyak dokter menyarankan untuk menunda pewarnaan rambut sampai minggu ke-13 kehamilan demi keamanan," ujar Dr Zanotti.

Baca Juga: Ibu Hamil Melahirkan Bayi Perempuan di Tol Palikanci

Penulis : Hedi Basri Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU