> >

Ketua MPR Bambang Soesatyo: Benih Instabilitas Tahun 2021 akan Berlanjut pada 2022

Peristiwa | 31 Desember 2021, 14:04 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mempersilakan KPK mengusut dugaan masalah hukum di Formula E. (Sumber: Dokumen pribadi)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Majelis Permusyawaran Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo memprediksi bahwa instabilitas dan ancaman teror masih akan terjadi pada tahun 2022 mendatang sebagai kelanjutan dari tahun 2021.
 

"Benih instabilitas tahun 2021 yang akan berlanjut pada tahun 2022 itu nyata. Asumsinya cukup dengan memaknai kinerja terkini dari Densus 88 Antiteror Polri," kata politikus Partai Golkar ini, Jumat (31/12/2021) dikutip dari Antara.

Menurut Bamsoet, sapaanya, hingga penghujung 2021, Densus 88 Antiteror telah menangkap 370 orang terduga teroris. Jumlah ini lebih besar dibanding jumlah tangkapan tahun 2020 sebanyak 232 orang. Selain itu, dari operasi pencegahan di Lampung, Densus 88 juga menyita sedikitnya 2.000 kotak amal. Data ini memberi gambaran bahwa upaya pencegahan makin intens dan efektif.


"Dari data tadi, kesimpulan lain bisa dikedepankan. Para aktor intelektual yang membentuk kelompok-kelompok teroris di dalam negeri tidak lagi hanya fokus pada rekrutmen anggota baru melainkan aktif mencari dana untuk membiayai ragam kegiatan sel-sel itu," tambahnya.

Baca Juga: Kasus Omicron Bertambah, Bamsoet Minta Pemerintah Tutup Sementara Pintu Masuk Internasional

Maka, dengan asumsi bahwa tahun 2022 menjadi periode percepatan pemulihan, aspek polhukam harus menunjukkan kinerja yang mumpuni. Semua potensi ancaman harus diminimalisir, "at all cost". 

"Penangkapan sejumlah orang yang berstatus terduga teroris pada tahun ini sudah pasti menimbulkan kemarahan rekan-rekannya. Mereka terus mengintai dan mencari kesempatan untuk melampiaskan dendam dan amarah mereka." ujarnya.


Kewaspadaan harus ditingkatkan sejak dini, karena pada tahun mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G20. Akan banyak kepala negara dan kepala pemerintahan menjadi tamu negara. Mereka akan berkumpul di Bali pada penghujung Oktober 2022.

Karena KTT G20 sudah terjadwal, forum itu berpotensi menjadi target sasaran dari sel-sel teroris di dalam negeri. Demi popularitas dan publikasi sudah menjadi kebiasaan para teroris menyasar forum dengan level KTT yang dihadiri banyak kepala negara.

Memang, bisa dipastikan bahwa pemerintah bersama TNI-Polri dan intelijen negara sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir ancaman itu.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU