> >

Gus Yahya Duduk Bersimpuh Depan Sinta Nuriyah Wahid, Didoakan Manfaat Tidak Hanya bagi NU Saja

Agama | 31 Desember 2021, 08:46 WIB
Gus Yahya duduk bersimpuh di hadapan Sinta Nuriyah Wahid, istri Gus Dur, saat sowan di Ciganjur, Kamis (30/12). Tampak juga Alissa Wahid, Yenny Wahid dan Gus Ipul mendampingi (Sumber: istimewa)

JAKARTA, KOMPAS,TV- Ketua Umum (Ketua) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terpilih di Muktamar ke-34 Lampung, Yahya Cholil Staquf atau biasa disapa Gus Yahya duduk bersimpuh di depan istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid.

Momen ini terungkap saat Gus Yahya sowan ke kediaman almarhum Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (30/12/2021).

Tampak, Gus Yahya memakai baju koko putih lengan panjang, peci hitam, sarung motif batik dan masker putih. Ia duduk, menundukkan muka dan lebih banyak mendengarkan nasihat dari ibu bangsa tersebut.

Sinta Nuriyah didampingi dua putrinya. Putri sulung, Alissa Wahid, duduk bersimpuh di sebelah kanan dan mengenakan kerudung warna cokelat muda, sedangkan di kiri Sinta Nuriyah ada Yenny Wahid, yang juga direktur Wahid Foundation.

Sinta Nuriyah pun memberi nasihat kepada Gus Yahya dan beliau tampak mengaminkannya.

Gus Yahya tetap menunduk dan mendengarkan. Sebuah penghormatan kepada sosok yang juga dianggap oleh alumni PP Krapyak tersebut sebagai seorang guru, selain tentu saja Gus Dur, suami Sinta Nuriyah.

Sinta Nuriyah pun mendoakan Gus Yahya lewat NU yang ia nahkhodai agar menjadi manfaat bagi semua orang. Tidak hanya bagi NU semata, tapi dalam bahasa Sinta Nuriyah, juga  seluruh umat manusia.

“Semoga membawa kemaslahatan dan manfaat bagi semua umat manusia, bukan hanya warga NU, tetapi seluruh umat manusia,” papar Sinta seperti dikutip dari situs resmi NU.

Baca Juga: Isak Tangis Gus Yahya di Makam KH Bisri Mustofa: Nyuwun Pangestu…

Gus Yahya merupakan sosok yang dekat dengan Sinta Nuriyah. Gus Yahya pernah jadi juru bicara Gus Dur saat jadi presiden selama rentang

Gus Yahya pun menerbitkan buku terkait Gus Dur bertajuk ‘Menghidupkan Gus Dur’ yang ditulis bersama AS Laksana, wartawan dan jurnalis, sekaligus sahabatnya.

Gus Yahya juga menjadikan 'Menghidupkan Gus Dur' sebagai salah satu upayanya memajukan NU selama periode dirinya nanti dalam memimpin organisasi Islam terbesar di dunia tersebut.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU