> >

2 Laporan Polisi yang Seret Bahar Smith, Ujaran Kebencian dan Singgung Pernyataan KSAD Dudung

Hukum | 21 Desember 2021, 07:18 WIB
Dua laporan polisi yang seret Bahar bin Smith. (18/12/2018). (Sumber: Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Ia menilai pandangan masyarakat Islam terhadap Rizieq Shihab itu beragam dan terpecah. Ada yang pro dan sebaliknya.

Husin menambahkan, laporan tertanggal 17 Desember itu dilayangkan oleh seorang pelajar bernama Tubagus. Pelapor menilai pernyataan Bahar Smith itu mengandung provokasi dan dapat membahayakan kerukunan masyarakat.

"Ada provokasi yang disebarkan bahwa bilang Habib Rizieq dipenjara gara-gara bikin Maulid. Kalau dengar video 1 jam lebih provokasi telak karena dia bawa-bawa umat Islam seolah-olah Habib Rizieq dizalimi dan bikin Maulid dipenjara, padahal kan nggak," kata Husin.

Akhirnya dengan bahasa seperti, simpul Husin, akan timbul kebencian antara masyarakat atau individu tertentu khususnya ke Dudung.

Baca Juga: Dugaan Ujaran Kebencian Mengandung SARA, Bahar Smith Kembali Dilaporkan ke Polisi

Kedua laporan tersebut pun dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan.

Ia mengatakan pihaknya tengah menindaklanjuti dua laporan yang dilayangkan kepada Bahar bin Smith.

"Ini masih dipelajari, didalami dulu, nanti baru ditindaklanjuti, yang jelas semua laporan akan ditindaklanjuti kepolisian," ucap Zulpan kepada wartawan, Senin (20/12/2021).

Pada keterangan lain, tim advokat bela ulama sekaligus kuasa hukum Habib Bahar bin Smith, Aziz Yanuar, mengatakan sudah mengetahui perihal adanya laporan terhadap kliennya itu. Ia menyebut laporan tersebut buntut dari video isi ceramah Bahar yang tersebar di media sosial.

Dalam video itu, Bahar dinilai menyindir KSAD Dudung Abdurrachman.

"Mungkin karena menyinggung KSAD Dudung," kata Aziz saat dihubungi.

Aziz mengatakan bahwa ceramah dalam video yang tersebar itu berlokasi di Jakarta. Namun, kata dia, video itu hanya sengaja dipotong dan disebarluaskan oleh-oleh pihak yang diduga tidak suka.

Lebih lanjut, ia pun meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi. Menurutnya, mengedepankan dialog dan tabayun adalah langkah yang tepat menyikapi hal ini.

"Habin Bahar ini termasuk orang yang bisa diajak diskusi jika ada perbedaan pendapat," ujarnya.

Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU