> >

Warga Pronojiwo Berharap Tempat Tinggal Baru Usai Hilang Terkena Erupsi Semeru, Puan Janji Kawal

Peristiwa | 20 Desember 2021, 18:33 WIB
Prajurit TNI AD yang tergabung dalam Satgas Tanggap Darurat  Bencana  Awan Panas dan Guguran (APG) Gunung Semeru bersama personel Polri, Tim Basarnas, BNPB dan Relawan (Sumber: Dispenad TNI )

JAKARTA, KOMPAS TV - Masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru berharap infrastuktur seperti jembatan dan rumah yang terdampak erupsi gunung Semeru bisa dibangun.

Didin, warga dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo mengungkapkan dirinya berharap pemerintah dapat memperbaiki rumahnya yang hancur.

Setiap pagi, Didin dan pengungsi lainnya menengok rumah mereka dan membersihkan sebisanya. 

Sore hari mereka kembali ke pengungsian, tak sedikit pula yang menumpang ke rumah keluarga atau kerabat di lokasi yang lebih aman.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Semeru Masih Didominasi Gempa Guguran, Masyarakat Tetap Diminta Waspada

"Yang paling penting bagi kami sekarang kapan rumah kami yang hancur ini bisa diperbaiki, supaya kami bisa punya tempat tinggal lagi," ujar Didin, Senin (20/12/2021) dikutip dari Tribunnews.com.

Hal yang sama juga diungkapkan Toha, (55), petani salak warga dusun Sumbersari.

Belum jelasnya rencana rehabilitasi rumah warga dan terisolirnya wilayah Pronojiwo membuat masa pemulihan semakin sulit bagi warga di tempat ini.

Toha, Didin bersama sekitar 100 warga lainnya kini mengungsi di SMPN 02 Pronojiwo. Mereka menempati ruang kelas yang dialihfungsikan menjadi bangsal. 

Kegiatan belajar mengajar yang masih berlangsung di tempat yang sama, dipindahkan ke Musholla dan Masjid. 

Di posko SMPN 02 ini, terdapat tenda-tenda besar yang difungsikan sebagai dapur umum dan tempat penyimpanan barang bantuan. 

Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro adalah dua wilayah yang paling terdampak guguran Semeru. 

Akses utama menuju Pronojiwo putus total usai jembatan Gladak Perak di desa Sumberwuluh ambruk diterjang awan panas dan lahar dingin 4 Desember lalu.

Jembatan ini menghubungkan Kabupaten Lumajang – Malang melalui jalur Selatan.

Perbaikan jembatan ini rencananya dimulai awal tahun depan dan diperkirakan membutuhkan waktu hingga 9 bulan. 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU