> >

Sorotan Berita: Hasil AFF 2020, Erupsi Gunung Semeru hingga Pertemuan Muhammadiyah dengan KSAD

Update | 13 Desember 2021, 05:20 WIB
Winger Timnas Indonesia, Irfan Jaya optimistis skuad Garuda sanggup mengalahkan Vietnam. (Sumber: PSSI)

"Pasca kejadian awan panas yang terakhir yakni 7 Desember 2021, pemantauan visual dan kegempaan, awan panas guguran masih berpotensi terjadi seiring dengan kejadian guguran hingga pukul 12.00 tadi siang masih teramati," kata Andiani dalam konferensi pers virtual, Minggu (12/12/2021). 

Meski demikian, dia menyebut intensitas dan jarak luncur diperkirakan relatif kecil dibandingkan APG pada 4 Desember kemarin.

Selain itu, menurut pemaparannya, berdasarkan pemantauan secara visual yang dilakukan pihaknya hingga hari ini, masih terlihat aktivitas hembusan asap putih tebal dari kawah Jonggring Saloko dengan tinggi 500-1.000 meter di atas puncak Gunung Semeru.

"Pada malam hari teramati api diam dan sinar api di kawah serta ujung lidah lava yang berjarak sekitar 1.400 meter dari kawah," ujarnya.

Cek berita lengkapnya di sini

Baca Juga: Janji Erick Thohir kepada Korban Erupsi Semeru: Beasiswa Anak Korban Terdampak hingga Lahan Relokasi

3. Pertemuan Pimpinan Muhammadiyah dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menerima kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Sabtu (11/12/2021).

Mereka bertemu di Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta Cik Ditiro, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Keduanya membahas pentingnya persatuan dalam tingkat nasional dengan merawat kebhinekaan.

Haedar Nashir dalam pertemuan ini memberikan pesan kepada Jenderal Dudung untuk menjaga persatuan Indonesia.

"Persatuan menjadi hal yang mutlak bagi masa depan Indonesia. Jangan sampai bangsa Indonesia pecah karena perbedaan-perbedaan yang tidak bisa kita dialogkan, tidak bisa kita cari titik temunya, dan tentu karena perbedaan-perbedaan yang membuat kita makin menjauh satu sama lain," ujar Haedar dalam muhammadiyah.or.id, Minggu (12/12/2021).

Haedar menegaskan, Muhammadiyah dan TNI memiliki kesamaan pandangan bahwa kehidupan kebangsaan harus berpijak pada tiga nilai: Pancasila, agama, dan kebudayaan luhur bangsa.

Agama di Indonesia, jelas Haedar, telah melewati proses panjang hingga menyatu dalam identitas ke-Indonesiaan.

Sementara unsur budaya luhur membentuk identitas nasional seperti kebersamaan, gotong royong, dan keramahan.

Sehingga terhadap budaya asing, lanjut Haedar, bisa diseleksi mana yang baik dan mana yang tak pas.

Cek berita lengkapnya di sini

Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU