> >

Dua Menteri yang Jengkel Pada Korupsi: Penyakit dan Budaya Berbahaya

Peristiwa | 8 Desember 2021, 21:24 WIB
kolase foto: Menkopolhuma Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Sumber: Istimewa -)

"Ini adalah suatu penyakit yang ada dan bisa menghinggapi serta menggerus fondasi suatu masyarakat dan negara. Jadi bahayanya sudah sangat nyata," kata Sri Mulyani.

Ia menjelaskan, korupsi akan menyebabkan kemiskinan yang kian bertambah dan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Serta, kesenjangan sosial antara satu kelompok orang yang melakukan korupsi dengan mereka yang tidak korupsi semakin besar.

Korupsi juga akan menghambat investasi karena dananya dimakan para koruptor. Pada akhirnya korupsi juga memperkecil kesempatan kerja yang dapat disediakan dan menimbulkan pengangguran.

"Siapa pun yang memiliki modal, dia akan berpikir seribu kali apakah dia bisa melakukan kegiatan produktif tanpa dia menjadi korban dari korupsi yang merajalela," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Korupsi Penyakit Berbahaya yang Ancam Ekonomi Negara

Sementara dari sisi demokrasi, Sri Mulyani menyampaikan kebiasaan korupsi akan menimbulkan pemerintahan yang tidak transparan. Lantaran orang membeli, membagi jabatan, dan promosi seseorang dalam jabatan melalui tindakan korupsi.

Maka dari itu ia menilai pencegahan korupsi harus dilakukan berbagai negara melalui pembangunan sistem yang harus lebih tahan terhadap kemungkinan terjadinya perilaku korupsi, permasalahan budaya, dan integritas yang menjadi fondasi utama.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU