> >

Muhammadiyah Ingatkan, Jangan Cari Kambing Hitam soal Pandemi Covid-19 di Indonesia

Agama | 1 Desember 2021, 16:09 WIB
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti menyebut, jangan cari kambing hitam soal pandemi di Indonesia. (Sumber: Muhammadiyah.or.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengajak seluruh elemen bangsa untuk merancang skema pemulihan dan pemecahan berbagai masalah yang ditimbulkan imbas pandemi.

Muhammadiyah pun mengingatkan agar kesuksesan melawan pandemi terus berjalan, semua pihak tidak saling menyalahkan. Baik itu salah maupun benar.

Semua pihak, menurutnya, wajib untuk bergerak bersama dalam kerangka gotong royong dan persaudaraan agar Covid-19 segera pergi. Jadi, tak perlu mencari kambing hitam.

"Pandemi ini bukan salah siapa-siapa. Sehingga, tidak ada artinya menyalahkan orang lain, misalnya mencari kambing hitam," tutur Mu'ti Ali sebagaimana dikutip dari Antara (1/12/2021). 

Baca Juga: Pakar dari UNY Paparkan Contoh Muhammadiyah Seakan Hilang dalam Sejarah Nasional

Melawan Pandemi adalah agenda PP Muhammadiyah

Mu’ti lantas menjelaskan, Muhammadiyah berkomitmen untuk penanganan pandemi Covid-19. Bahkan, ia menyebut, sudah mempersiapkan jika kelak pandemi Covid-19 berubah jadi endemi seperti yang diperkirakan para peneliti.

"Problem sosial yang ditimbulkan dampak banyaknya anggota masyarakat meninggal dan berbagai  persoalan pandemi, menjadi agenda Muhammadiyah yang akan berkontribusi ketika nanti pandemi menjadi endemik," tambahnya.

Muhammadiyah, menurut Mu’ti, terus berupaya maksimal dalam membantu penanganan Covid-19. Ia lantas mengatakan, jaringan organisasi yang didirikan Ahmad Dahlan 109 tahun lalu pun bergerak dalam pelbagai gerakan sosial, ini sekaligus membuktikan menurutnya Muhammadiyah bukan sekadar gerakan spiritual semata.

Seluruh jaringan Muhammadiyah di seluruh Indonesia, katanya, digerakkan untuk aktif membantu pemerintah baik itu rumah sakit, Lembaga zakat dan amal, hingga relawan yang terjun langsung ke lapangan.

"Muhammadiyah melibatkan 177 rumah sakit yang terlibat dan 72 ribu relawan. Muhammadiyah bagian kecil dari bangaa Indonesia yang selama pandemi ikut membantu karena panggilan kemanusiaan dan kebangsaan," kata dia.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU