> >

4 Fakta Komplotan Copet di Mandalika, Pernah Raup Rp200 Juta di Makau

Aiman | 29 November 2021, 09:56 WIB
Komplotan high class yang sedang beroperasi di gelaran WSBK, Sirkuit Mandalika, dibekuk aparat kepolisian. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut sejumlah fakta mengenai komplotan copet di sirkuit Mandalika. Mereka dijuluki pencopet 'high class' karena telah melakukan aksinya di sejumlah kejuaraan balap internasional.

Fakta tersebut diketahui melalui mewawancarai eksklusif, di Program AIMAN KompasTV, yang tayang pada Senin pukul 8 malam.

1. Beroperasi di Sejumlah Kejuaran Balap Internasional

Tak hanya di dalam negeri, komplotan yang semuanya adalah WNI ini, melanglang buana hingga ke Makau, Malaysia, dan Singapura. Salah satu dari mereka mengaku pernah mendapat hasil copetan hingga Rp200 juta.

Namun sayang, komplotan pencopet "high class" tumbang di Nusa Tenggara Barat, setelah dibekuk tim Jatanras Reskrimum Polda NTB.

Diketahui, ada dua kelompok copet yang tertangkap di Sirkuit Mandalika, NTB.

"Satu komplotan beroperasi di titik tribun penonton di sisi dekat podium utama, yang lain, beroperasi di seberangnya," kata Kasubdit Jatanras Ditkrimum Polda NTB Kompol Yasmara Harahap.

Namun mereka saling komunikasi dan menyiapkan rencana darurat bila salah satu anggota mereka tertangkap.

Mereka tertangkap akibat satu orang yang melakukan pencopetan alias memetik handphone, ketahuan oleh sang empunya. Ada tiga korbannya, di antaranya adalah wartawan warga negara Jepang.

Lalu korban melapor ke polisi, dan personel Jatanras Polda NTB, langsung melakukan pengejaran di lokasi. Tertangkaplah satu orang.

"Dari pengembangan mereka melakukan penyelidikan dan akhirnya ditemukan dua komplotan pencopet yang kabur setelah 1 temannya tertangkap, dan berhasil ditangkap di Pelabuhan Lembar, saat mereka hendak kabur ke (Pulau) Bali," kata Direktur Reserse & Kriminal Umum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata.

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Kembali Masuk Kalender WSBK 2022

2. Menyasar Dompet dan Handphone

Dari wawancara yang dilakukan Aiman Witjaksono, diketahui bahwa komplotan copet itu menyasar dompet dan ponsel pengunjung.

Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU