> >

Kurang Olahraga Bisa Picu Risiko Diabetes Lebih Besar

Gaya hidup | 16 November 2021, 15:03 WIB
Beberapa orang memilih berjalan kaki sebagai olahraga dan tamasya harian mereka. Ada sejumlah manfaat yang mereka dapatkan dari kegiatan tersebut. (Sumber: pixabay.com/Daniel Reche)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Gaya hidup kurang berolahraga menjadi salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko diabetes.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Dokter spesialis penyakit dalam dr. Umar Nur Rachman, Sp.PD bahwa pola hidup masyarakat Indonesia yang sudah sedentary lifestyle.

“Itu adalah gaya hidup yang malas olahraga karena terkait dengan pola kehidupan kita sekarang kan modern ya," ungkap Umar saat diskusi daring, Selasa (16/11/2021), dikutip dari Antara. 

Selain itu, Umar mengatakan bahwa ada dua jenis faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengidap diabetes yaitu, faktor yang dapat dikendalikan dan faktor yang tidak dapat dikendalikan.

"Faktor yang tidak bisa dikendalikan itu memang karena keturunan ya. Nah, sedangkan faktor yang bisa dihindari ini banyak. Misalnya obesitas, sedentary lifestyle, atau dia punya penyakit lain seperti hipertensi. Dan jangan lupa stres yang berkepanjangan juga bisa mengakibatkan diabetes," ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Hai Anak Muda! ayo Jaga Kesehatan Mental Kamu dengan Makanan dan Olahraga

Umar menjelaskan, pada stres itu muncul hormon yang akan sifatnya kontra insulin. Jadi dia melawan insulin, sehingga insulinnya tidak berfungsi dengan baik, akhirnya gula darahnya bisa naik," tambahnya.

Untuk menghindari risiko terkena diabetes, Umar menyebutkan bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan adalah berolahraga. 

"Ada penelitian yang meneliti pasien dewasa yang pra-diabetes. Itu diberi treatment yang satu olahraga, yang satu diet saja. Ternyata yang olahraga ini (kadar gula darahnya) bisa kembali normal sekitar 50 persen lebih. Tapi hasil penelitiannya itu sampai 3 tahun dia olahraga rutin," tuturnya memaparkan. 

Selain itu, umar menambahkan, olahraga ini bahkan bisa mencegah diabetes. Apalagi jika ada keturunan dari orang tuanya yang punya diabetes, berarti anaknya juga mempunyai risiko.

"Jadi harus lebih rutin dong berolahraga. Jangan orang tuanya sudah diabetes malah dia santai-santai dan tidak olahraga," tuturnya. 

Baca Juga: Mengenal Diabesitas, Perpaduan Diabetes dan Obesitas

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU