> >

Tak Rela Wayang Kulit Diklaim Malaysia? Mari Mengenang Ki Nartosabdo

Sosok | 16 November 2021, 14:47 WIB
Dalang Ki Nartosabdo (Sumber: Kompas.com-)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Jagad dunia maya dihebohkan dengan protes warganet Indonesia ke produsen sepatu Adidas Singapura.

Penyebabnya, Adidas menyebut wayang kulit sebagai bagian dari budaya Malaysia. "Desain ini memberi penghormatan untuk Wayang Kulit, bagian signifikan dari identitas dan warisan budaya Malaysia dengan meleburkan elemen-elemen Wayang Kulit dengan palet warna modern, dalam sebuah pendekatan “lawas-ketemu-baru” dalam UltraBOOST DNA,” bunyi iklan Adidas.

Namun setelah diprotes, Adidas pun minta maaf.
 
Permintaan maaf itu disampaikan Adidas Singapura melalui Instagram Story @adidassg pada Senin (15/11/2021) malam waktu Indonesia.

"Terima kasih sudah menegur kami. Sementara wayang kulit adalah bagian penting dalam warisan budaya Malaysia, kami seharusnya menyoroti itu (Wayang Kulit) asli dari Indonesia dalam unggahan kami," tulis Adidas Singapore.

Baca Juga: Kronologi Adidas Singapura dan Filipina Sebut Wayang Kulit dari Malaysia, Dikecam Lalu Minta Maaf

Seni pertunjukan wayang kulit memang sudah lama menjadi tradisi dan budaya di Nusantara, khususnya Pulau Jawa dan Bali. Bahkan, UNESCO sudah menetapkan  sebagai salah satu warisan budaya dunia dari Indonesia yang tiap tanggal 7 November, oleh warga Indonesia dirayakan sebagai Hari Wayang sedunia.

Dari sekian sosok dalang wayang kulit, satu nama yang sangat populer dan banyak disebut adalah Ki Nartosabdo.

Dalang kelahiran Klaten, Jawa Tengah tersebut memang menjadi maestro wayang dan musik tradisional di Jateng, yang sudah dikenal di seluruh Indonesia.


Maret lalu, pemerintah Kota Semarang bersama PT Jamu Jago meresmikan patung dada Ki Nartosabdo, di persimpangan Jalan Pemuda - Johar, tepatnya Selasa 30 Maret 2021.

Meski lahir di Klaten pada  25 Agustus 1925 namun Ki Nartosabdo meninggal dan dimakamkan  di  di Kota Semarang  pada 7 Oktober 1985.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU