Kata Jokowi Soal Pelantikan Panglima TNI: Insya Allah Besok, Hari Rabu
Berita utama | 16 November 2021, 11:49 WIBBANTEN, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan melantik Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI, Rabu, 17 November 2021.
Keterangan itu disampaikan langsung Jokowi seusai meresmikan tol Serang-Panimbang seksi 1, Selasa (16/11) pagi tadi.
“Panglima Insya Allah besok (dilantik -red), hari Rabu,” singkat Jokowi.
Soal kepastian pelantikan Panglima TNI juga disampaikan Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono. Namun, ia menjelaskan bahwa agenda pelantikan besok tidak hanya untuk Jenderal Andika Perkasa.
Pelantikan yang dilangsungkan di Istana Negara, juga akan dilakukan untuk sejumlah duta besar.
“Selain pelantikan Panglima TNI akan ada pelantikan dubes-dubes,” ujar Heru Budi seperti dikutip dari KOMPAS.TV, Selasa.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, nama Jenderal Andika Perkasa merupakan calon tunggal yang disodorkan Presiden Jokowi kepada DPR.
Baca Juga: Besok, Jokowi Lantik Jenderal Andika Perkasa Sebagai Panglima TNI
Mengutus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Jokowi menyampaikan surpres tentang Panglima TNI kepada Ketua DPR Puan Maharani.
Pergantian Panglima TNI, merupakan sebuah kebutuhan dikarenakan Marsekal Hadi Tjahjanto pensiun.
Setelah diterima oleh Puan Maharani, kemudian Komisi I yang membidangi pertahanan melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Jenderal Andika Perkasa.
Hasilnya, Rapat Paripurna DPR RI pada Senin (8/11) menyetujui usulan Presiden Joko Widodo untuk menempatkan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.
“Komisi I DPR RI memutuskan menyetujui pemberhentian dengan hormat Marsekal Hadi Tjahjanto,” kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid dalam Rapat Paripurna.
“Memutuskan kedua Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Kami ucapkan terima kasih, demikian laporan Komisi I,” tambah Meutya.
Dalam sidang rapat paripurna, Ketua DPR RI Puan Maharani kemudian bertanya kepada peserta sidang apakah menyetujui laporan Komisi terkait jabatan Panglima TNI.
“Terima kasih kami ucapkan. Sekarang perkenankan kami menanyakan kepada sidang dewan yang terhormat apakah laporan Komisi I dapat disetujui?” tanya Puan.
“Setuju,” jawab seluruh peserta Rapat Paripurna.
Rekam Jejak Andika Perkasa
Dalam rekam jejak kariernya, Andika Perkasa yang menyelesaikan jabatan KSAD pernah juga mengemban jabatan penting di tubuh TNI sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dan Komandan Komando Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklat AD).
Baca Juga: KSAL Laksamana Yudo Margono Digadang-gadang Jadi Wakil Panglima TNI, Ini Kata Pengamat
Tak hanya itu, Andika Perkasa juga pernah bertugas memimpin teritorial saat menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura pada 2016.
Sebelum menjadi Pangdam XII, Andika adalah Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) yang mengawal Presiden Jokowi.
Sebagai informasi, Jenderal Andika yang akan dilantik sebagai Panglima TNI besok, tercatat memiliki kekayaan sebanyak Rp179 miliar.
Hal itu berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total kekayaan yang dimiliki tepatnya sebesar Rp 179.996.172.019.
Sebagian besar hartanya berupa kas dan setara kas senilai Rp126.985.922.019.
Dalam laporan itu, Jenderal Andika diketahui memiliki 20 bidang tanah dan bangunan senilai Rp38.164.250.000.
Bahkan, di antara tanah dan bangunannya itu berada di luar negeri, yaitu satu bidang di Australia senilai Rp1.500.000.000 serta tiga bidang di Amerika Serikat masing-masing bernilai Rp4.500.000.000, Rp5000.000.000, dan Rp5.500.000.000.
Selain itu, Jenderal Andika juga memiliki dua kendaraan mewah, yaitu Landrover Sport 3.0 V 6 AT seharga Rp800.000.000 dan Mercedes Benz Sprinter 315 seharga Rp1.800.000.000 atau jika ditotal mencapai Rp2.600.000.000
Ia juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp10.100.000.000 dan surat berharga senilai Rp2.146.000.000
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV