> >

Masa Karantina dari Luar Negeri Dipangkas jadi 3 Hari, Epidemiolog: Lebih Efektif 8 Hari

Peristiwa | 3 November 2021, 11:47 WIB
Ilustrasi : Masa karantina pelaku perjalanan internasional dipangkas 3 hari oleh pemerintah, epidemiolog sebut lebih efektif 8 hari. (Sumber: Angkasa Pura I)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Merespons soal kebijakan baru masa karantina pelaku perjalanan internasional yang dipangkas menjadi tiga hari. Epidemiolog Indonesia, Masdalina Pane menyebut karantina lebih efektif dilakukan selama 8 hari.

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) ini juga mengatakan bahwa masa karantina selama 8 hari disebut mampu mencegah variant of concern (VoC) masuk ke Indonesia.

"8 hari itu menurut saya itu efektif karena sejak surat edaran itu diubah sampai hari ini kan kita enggak ada ketambahan variant of concern baru, tiga VoC yang masuk itu tidak ada tambahan lagi," kata Masdalina seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (3/11/2021).

Selain itu, Masdalina juga mengatakan, bahwa masa karantina 8 hari ini lebih efektif karena rata-rata masa inkubasi atau masuknya virus ke dalam tubuh sampai menimbulkan gejala biasanya terjadi 5 sampai 6 hari.

Artinya, dengan masa karantina yang lebih dari 5 hari akan memastikan seseorang tidak terpapar virus Covid-19.

"Rata-rata ini artinya berlaku bagi banyak orang sekitar 5 sampai dengan 6 hari, jadi sebenarnya ini adalah titik tumpu untuk melakukan tes untuk memastikan apakah dia memang positif punya virus atau tidak," ujarnya.

Baca Juga: Satgas Jelaskan Alasan Pemerintah Berani Pangkas Masa Karantina Jadi 3 Hari

Hal itu tentu penting dilakukan, mengingat beberapa negara saat ini sedang terjadi lonjakan kasus Covid-19. Seperti yang terjadi di Inggris bahkan negara tetangga, Singapura yang telah terdeteksi masuknya Covid-19 varian baru.

Masdalina mengatakan salah satu penyebab lonjakan kasus di Inggris adalah lama karantina pelaku perjalanan internasional yang dikurangi.

"Nah itu yang terjadi di Inggris kemarin itu, Inggris itu banyak kebobolan setelah masa karantinanya dipangkas," ucapnya.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU