> >

Menyelisik Sejarah dan Rekam Bisnis Pelita Air, Maskapai Calon Pengganti Garuda Indonesia

Sosial | 30 Oktober 2021, 13:44 WIB
Pesawat ATR 42-500, salah satu armada yang dimiliki Pelita Air Service dalam memberikan layanan penerbangan charter di Indonesia. (Sumber: -)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pelita Air Service (PAS) belakangan ini disebut sebagai maskapai pengganti Garuda Indonesia yang tengah berada di tepi jurang kebangkrutan.

Melansir Kompas.com, Sabtu (30/10/2021), Pelita Air diketahui merupakan anak usaha dari PT Pertamina (Persero) yang saat ini lebih sering melayani penerbangan charter.

Sebagai salah satu perusahaan operator pesawat charter terbesar di Indonesia, Pelita Air bahkan memiliki bandara sendiri, yakni Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten.

Adapun, sejarah pendirian Pelita Air bermula ketika Indonesia mendapatkan keuntungan besar dari produksi dan penjualan minyak pada era Orde Baru, tepatnya tahun 1970.

Baca Juga: Jika Restrukturisasi Utang Gagal, Garuda akan Digantikan Pelita Air

Pertamina sebagai perusahaan negara yang mengelola produksi dan penjualan minyak Indonesia, lantas mendirikan banyak anak perusahaan dengan hasil keuntungan tersebut, termasuk Pelita Air.

Selain itu, pada masa-masa tersebut, pendirian Pelita Air Service juga bertujuan untuk menggantikan divisi udara Pertamina yakni Pertamina Air Service.

Seiring berjalannya waktu, Pelita Air pun tumbuh menjadi maskapai yang memenuhi kebutuhan perjalanan udara ke daerah terpencil, terutama ke kawasan tambang minyak Pertamina.

Hingga pada akhirnya, Pelita Air kemudian mengembangkan bisnisnya dengan membuka penerbangan charter.

Layanan charter Pelita Air juga kerap digunakan untuk mendukung berbagai kepentingan seperti foto udara, pengamatan tumpahan minyak, kargo, palang merah, pengungsi, pemadam kebakaran, dan transmigrasi.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas.com


TERBARU